jpnn.com, JAKARTA - PT Matahari Putra Prima (MPPA) mengalami kerugian bersih sebesar Rp 335,85 miliar pada kuartal ketiga 2018.
Meski demikian, angka itu masih lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu ketika kerugian mencapai Rp 402,98 miliar.
BACA JUGA: Hypermart Digugat Pemasok
Penjualan bersih perusahaan juga masih tertekan. Yakni, turun 13,8 persen menjadi Rp 8,28 triliun.
Penurunan penjualan bersih juga diikuti dengan anjloknya beban. Beban pokok penjualan ambles 12,89 persen menjadi Rp 7,19 triliun.
Sementara itu, beban umum dan administrasi tekor 22,36 persen menjadi Rp 1,22 triliun.
Pemilik gerai Hypermart tersebut mencatat kerugian sejak 2017 silam.
Pada 2016 perusahaan masih mencatat laba sebesar Rp 32,5 miliar.
”Penurunan itu merupakan dampak strategi untuk mengurangi bisnis B2B yang memiliki margin rendah dan mengarahkan sumber daya untuk mengembangkan bisnis ritel dengan melayani kebutuhan konsumen ritel. Strategi itu telah membuahkan hasil dengan pertumbuhan substansial pada margin laba bruto,” tutur Direktur Public Relations and Communication MPPA Danny Konjogian di Jakarta, Rabu (31/10).
Meski begitu, perusahaan sukses melakukan penghematan lebih dari Rp 350 miliar.
Sebagian besar penghematan itu dari langkah efisiensi operasional dicanangkan sejak tahun lalu.
Manajemen berkomitmen melakukan penelaahan dan implementasi langkah efisiensi operasional lebih lanjut guna meningkatkan tingkat profitabilitas ke depan. (dai)
Redaktur & Reporter : Ragil