jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul akan mundur dari parlemen agar bisa total mendukung Basuki T Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta, membuat Wakil Ketua Komisi III Trimedya Pandjaitan merasa kehilangan.
Meski demikian, Trimedya mengatakan, keputusan itu hak politik Ruhut yang harus dihormati.
BACA JUGA: Cegah Pungli, Empat Polres ini Lakukan Terobosan Keren
"Walaupun saya pribadi kehilangan sosok kontroversi model Pak Ruhut. Kita sudah tujuh tahun sama-sama di komisi III," kata Trimedya di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (19/10).
Politikus PDI Perjuangan itupun mengatakan, kalau memang Ruhut akan mundur dari dewan, realisasinya masih harus menunggu hingga masa reses DPR akhir Oktober 2016, seperti disampaikannya di media.
BACA JUGA: Men PAN-RB Lakukan Sidak di Polres, Hasilnya
Soal wajar tidaknya keputusan mundur, apalagi karena Ruhut sedang diadukan ke MKD karena dugaan pelanggaran etika berkata kasar di media sosial, Trimedya enggan komentar.
Mengenai sikap Ruhut mendukung Ahok di Pilkada Jakarta, menurut Tri, secara etika politik, hal itu itu tidak pas.
BACA JUGA: Men PAN-RB Lakukan Sidak di Polres, Hasilnya
"Terlepas dari urusan MKD. Secara etika politik juga memang nggak enak dilihatnya. Saya juga baca berita dia akan mundur. Seperti apa ya kita lihat saja. Kalau ditanya ya saya kehilangan juga. Sosok kontroversi model dia. Vokal dan lucu," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuiihh..Dolar Singapura untuk Dua Oknum PN Jakarta Pusat
Redaktur : Tim Redaksi