jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul mengharapkan Sidang Paripurna MPR dengan agenda pengambilan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober nanti tak diwarnai interupsi. Menurutnya, interupsi hanya akan mempermalukan Indonesia di mata dunia karena prosesi pengambilan sumpah Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI nanti dihadiri sembilan kepala negara sahabat, para duta besar, serta wakil-wakil pemerintahan negara lain.
"Siapapun yang coba interupsi saya ingatkan jangan mempermalukan diri kita. Jangan lakukan interupsi, karena tamu luar negeri melihat kita," kata Ruhut kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10).
BACA JUGA: November, Pengumuman Kelulusan CPNS Dimulai
Anggota DPR Fraksi PD ini menambahkan, Indonesia harus bangga memiliki Joko Widodo sebagai Presiden RI ketujuh. Ruhut bahkan menyebut presiden terpilih yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu sebagai figur yang rela mengalah.
"Jokowi yang kita lihat itu tidak hanya mengalah untuk menang, tapi sudah menang dia mengalah terus. Inilah kemenangan dia (Jokowi, red). Dia menang mutlak lebih 8.400.000 suara (di pemilu presiden, red),” ujar Ruhut.
BACA JUGA: Target Kurangi Kelaparan Belum Tercapai
Meski demikian, kata Ruhut, kendati Jokowi selalu mengalah namun mantan Wali Kota Solo itu merupakan sosok yang tegas. "Walau mengalah, dia wong Solo lembut, tapi dia teman saya, sangat tegas," katanya.
Karenanya Ruhut mengingatkan anggota-anggota DPR dan DPD yang hadir di paripurna MPR saat pengambilan sumpah Jokowi-JK untuk tidak mencoba-coba untuk melakukan interupsi. Ruhut pun siap menghadapinya. "Kan ada aku di dalam," tegasnya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: SBY Tinggalkan Beberapa Koleksi Lukisan untuk Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Romy: Saatnya PPP Berkuasa
Redaktur : Tim Redaksi