Ruhut: Ketum Demokrat Bukan Jatah Loyalis Anas

Senin, 18 Maret 2013 – 21:21 WIB
JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul, mengingatkan rekannya separtai, Saan Mustopa dan Tri Dianto untuk mengurungkan niat mencalonkan diri sebagai ketua umum pengganti Anas Urbaningrum. Ruhut beralasan, loyalis Anas tak pantas memimpin PD.

"Kalau kodok bisa ketawa, ketawa kodok termehek-mehek. Mereka bagian dari Anas yang menghancurkan partai ini. Enggak ngaca, enggak ada budaya malu. Partai kami menjadi partai masa lalu kalau mereka yang jadi ketum," kata Ruhut saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/3).

Ruhut menambahkan, saat ini kader PD sudah cukup cerdas sehingga bisa menilai calon ketua umum yang cocok untuk partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Ruhut justru menjagokan adik Ibu Negara, Ani Yudhoyono, yakni Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo yang kini menjadi KSAD.

Ruhut menyebut figur Pramono sudah cukup dikenal publik dan bisa menambah pemilih Partai Demokrat. "Kader kami semua cerdas. Sudah terbuka matanya. Mereka itu ingin tokoh yang bisa merekatkan dan memenangkan partai. Kalau tanya saya, saya bilang Pramono Edhie," sambung Ruhut.

Bahkan Ruhut sendiri tak yakin jika Ketua DPR RI Marzuki Alie dapat terpilih sebagai ketua umum. Apalagi, jika Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat memilh ketua umum secara aklamasi, ia kian yakin tokoh luar seperti Pramono yang akan dipilih dan disepakati.

"Jangankan Marzuki, pedagang jamu di Cilacap (Tri Dianto, red) juga udah deklarasi. Orang kan takut kita begini-begini. Kalau Pramono udah naik kan lain ceritanya. Orang-orang kan takut aklamasi. Kalau aklamasi kami tinggal eng ing eng, keluar namanya. Harus orang luar," pungkas Ruhut. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Citra tak Tercoreng, PBB Bisa Jadi Alternatif Partai Islam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler