"Mohon sahabat DPR mendengar informasi itu, jangan kebakaran jenggot. Jangan negative thinking dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)," kata Ruhut, Kamis (6/9), di gedung parlemen, di Jakarta.
Ruhut malah menyatakan DPR harus berterima kasih kepada BNPT yang memberikan informasi mengenai ancaman bom itu. "Coba kalau tidak diinformasikan, dan tahu-tahunya sudah kejadian, bagaimana?" kata Ruhut.
Ketua Departemen Komunikasi Partai Demokrat itu menyatakan, BNPT tidak berbicara sembarangan. Dalam menginformasikan itu, kata dia, BNPT punya bukti. "Kan ada barang buktinya. Kalau mendapatkan informasi itu harusnya kita waspada," kata Ruhut.
Karenanya, Ruhut juga mengingatkan, dengan ancaman bom ke DPR, harus menjadi bahan introspeksi diri bagi para wakil rakyat. "Dari awal perilaku, jangan aneh-aneh. Jangan korupsi. Harus rajin masuk kerja. Jangan 4D, datang duduk diam duit," sindir Ruhut.
Dia menjelaskan, ancaman bom itu juga membuat keamanan DPR harus meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian terdekat dari tingkat Kepolisian Sektor hingga Mabes Polri. "Kita juga harus memberikan semangat kepada Pamdal (Pengamanan Dalam) DPR," ujarnya.
Saat ditanya apakah ancaman ini merupakan akumulasi kekecewaan kelompok masyarakat terhadap kinerja DPR, Ruhut menyatakan bisa saja seperti itu. Karenanya, sekali lagi dia mengingatkan, anggota DPR untuk mengubah prilaku.
"Jangan tambah musuh," tegasnya.
Seperti diketahui, Sekretariat Jendral DPR sudah menerima pemberitahuan dari BNPT, soal ancaman DPR akan dibom. Hal itu diketahui BNPT dari pengakuan tersangka teroris Mujib dan Nain yang ditangkap di Poso. Bahkan, mereka sudah melakukan survei, pemetaan gedung DPR juga telah dilakukan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Minta Maaf pada Warga Kota Solo
Redaktur : Tim Redaksi