jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengaku sedih atas keputusan Polda Riau menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus 11 perusahaan yang terlibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2015.
"Kita sedih. Aku juga sedih beberapa kasus itu di-SP3. Faktanya kita tahu kasus itu terjadi, cukup lama hutan terbakar. Kan itu faktanya, kenapa kurang bukti? Saya rasa cukup bukti itu," kata Ruhut ditemui JPNN.com di gedung DPR Jakarta, Rabu (20/7).
BACA JUGA: Jaksa Agung Jamin Tak Ada Kompromi untuk Jaksa Nakal
Politikus Partai Demokrat itu meminta kepolisian lebih sensitif dalam menangani kasus-kasus yang menjadi perhatian publik seperti karhutla. Apalagi Presiden Joko Widodo memberikan atensi besar pada kasus tersebut.
"Mungkin itu juga kemarin Bapak Presiden beri pengarahan pada pimpinan kepolisian, kejaksaan, agar mengedepankan profesionalisme dalam penegakan hukum," ujar Ruhut.
BACA JUGA: Pemeriksaan Hakim Tipikor Bandung Dijadwal Ulang
Karena itu pihaknya berharap bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun masyarakat yang tidak puas dengan keputusan Polda Riau, untuk menempuh jalur hukum. Mabes Polri juga diminta memberikan perhatian pada keputusan SP3 tersebut karena menjadi perhatian dunia internasional.
"Ini bukan hanya nasional tapi perhatian internasional. Tidak boleh lagi terjadi pembakaran hutan, lahan. Saya mohon, kepada pemerhati, LSM kaitan lingkungan hidup, bawa ke ranah hukum, praperadilkan. Jangan tinggal diam," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Dua Kader PDIP Dilantik Jadi Anggota DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maia Estianty Berhasil Curi Perhatian di Istana Negara
Redaktur : Tim Redaksi