jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul menguatkan pengakuan mantan bendahara umum partainya, M Nazaruddin tentang kaitan duit proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) untuk modal bagi Anas Urbaningrum dalam kongres partai berlambang bintang mercy itu di Bandung pada 2010.
Ruhut yang kala itu menjadi anggota tim pemenangan Anas mengakui pengakuan Nazar memang sesuai dengan fakta. Menurutnya, soal aliran duit bagi pemenangan Anas di kongres PD itu juga sudah bukan rahasia lagi.
BACA JUGA: KPK Cecar Istri Narogong dengan Hasil Penggeledahan
“Itu kan sudah rahasia umum, jadi artinya semua orang sudah tahu. Apa yang dikatakan Nazaruddin itu benar,” kata Ruhut di Jakarta, Rabu (5/4).
Meski demikian Ruhut mengaku tidak tahu jumlah dana untuk pemenangan Anas. Politikus nyentrik yang kini getol mendukung Basuki T Purnama pada Pilkada DKI itu menyebut Nazar yang paling tahu soal duit ke Anas.
BACA JUGA: Elza Syarief Akui Bertemu Miryam demi Bahas Kasus e-KTP
“Kan dia (Nazaruddin, red) bendahara umum. Kalau aku kan ketua, lain. Enggak melibatkan aku,” ujar Ruhut.
Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, dirinya tak mungkin diberi tahu soal duit haram tersebut. Sebab, posisinya adalah ketua DPP PD bidang pencegahan pemberantasan korupsi. “Mereka enggak bilang sama aku dong,” ujarnya lagi.
BACA JUGA: Andi Narogong Tersangka, KPK Garap Elza
Seperti diketahui, Nazar saat bersaksi pada persidangan e-KTP, Senin (3/4)menyebut Anas semasa masih menjadi ketua Fraksi PD DPR memperoleh uang dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong. Menurut Nazar, waktu itu Anas membutuhkan uang untuk maju sebagai calon ketua umum di kongres PD.
"Mas Anas perlu untuk dia maju ketua umum. Ada komitmen yang disepakati dengan Andi sekitar persen, Rp 500 miliar sekian," kata Nazar yang juga mantan bendahara FPD.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Kesaksian Anak Buah SBY soal Setnov dan Narogong
Redaktur : Tim Redaksi