JAKARTA - Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, tidak perlu maju sebagai calon ketua umum Partai Demokrat.
Menurut Ruhut, Marzuki sebaiknya fokus saja di DPR sebagai ketua DPR saja. "Mau rangkap Ketum dan Ketua DPR, emangnya dia Superman atau Batman. Enggak bisa bos," ujar Ruhut di DPR, Jakarta, Rabu (13/3).
Pria kelahiran Medan 24 Maret 1954 tersebut mengatakan, sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi ketua umum adalah orang dari luar partai. Alasannya supaya tidak ada kubu-kubuan lagi.
Selain itu menurut Ruhut, yang memimpin Partai Demokrat harus orang yang bisa 100 persen mengurus partai. Ketua umum yang dipilih harus pula orang yang luar biasa. Ia pun menilai sosok yang paling tepat adalah KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
"Nah yang mau maju ini merasa luar biasa tidak? Di mata saya yang luar biasa adalah Pak Pramono Edhie," ujar Ruhut.
Namun Pramono baru pensiun dari jabatannya pada bulan Mei sementara Kongres Luar Biasa (KLB) akan dilaksanakan pada akhir Maret nanti. Menurutnya, bisa saja KLB menunjuk seorang pelaksana tugas (Plt) sambil menunggu Pramono pensiun.
"Namun kalau tidak bisa Plt, kita mohon (Pramono Edhie, red) pensiun dini sudah tinggal satu bulan lagi kan," kata Ruhut
Kendati demikian Pramono bukanlah kader Demokrat. Menurut Ruhut, mengenai hal itu ia serahkan kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat. "Semua nanti melalui majelis tinggi. Orang tinggal bikin kartu tanda anggota doang," tukasnya. (gil/jpnn)
Menurut Ruhut, Marzuki sebaiknya fokus saja di DPR sebagai ketua DPR saja. "Mau rangkap Ketum dan Ketua DPR, emangnya dia Superman atau Batman. Enggak bisa bos," ujar Ruhut di DPR, Jakarta, Rabu (13/3).
Pria kelahiran Medan 24 Maret 1954 tersebut mengatakan, sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi ketua umum adalah orang dari luar partai. Alasannya supaya tidak ada kubu-kubuan lagi.
Selain itu menurut Ruhut, yang memimpin Partai Demokrat harus orang yang bisa 100 persen mengurus partai. Ketua umum yang dipilih harus pula orang yang luar biasa. Ia pun menilai sosok yang paling tepat adalah KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
"Nah yang mau maju ini merasa luar biasa tidak? Di mata saya yang luar biasa adalah Pak Pramono Edhie," ujar Ruhut.
Namun Pramono baru pensiun dari jabatannya pada bulan Mei sementara Kongres Luar Biasa (KLB) akan dilaksanakan pada akhir Maret nanti. Menurutnya, bisa saja KLB menunjuk seorang pelaksana tugas (Plt) sambil menunggu Pramono pensiun.
"Namun kalau tidak bisa Plt, kita mohon (Pramono Edhie, red) pensiun dini sudah tinggal satu bulan lagi kan," kata Ruhut
Kendati demikian Pramono bukanlah kader Demokrat. Menurut Ruhut, mengenai hal itu ia serahkan kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat. "Semua nanti melalui majelis tinggi. Orang tinggal bikin kartu tanda anggota doang," tukasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Achsanul Sebut Gita Kader Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi