Ruhut Sitompul Bicara Karier Politik Prabowo Subianto

Jumat, 27 November 2020 – 02:05 WIB
Ruhut Sitompul saat menjadi tamu program Ngompol (Ngomongin Politik) di kantor redaksi JPNN.COM, Jakarta Selatan. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menilai karier politik Prabowo Subianto belum mati dengan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menteri Edhy yang kini telah berstatus tersangka kasus dugaan suap perizinan ekspor baby lobster di KPK, merupakan orang dekat Prabowo Subianto. Di Partai Gerindra, Edhy juga menjabat sebagai wakil ketua umum.

BACA JUGA: Menurut Bang Ruhut, Bu Susi Cuma Koar-koar

Kader Gerindra Arief Poyuono menyebut dengan penangkapan Edhy Prabowo, cita-cita Prabowo menjadi presiden menurutnya sudah tamat.

Namun, Ruhut tidak sependapat dengan pernyataan Arief Poyuono tersebut. "Saya rasa karier daripada Pak Prabowo belum mati, karena politik itu last minute," kata Ruhut saat berbincang dengan jpnn.com, Kamis (26/11).

BACA JUGA: Viral Foto Habib Rizieq Dirawat dan Dibesuk Gubernur Anies, FPI Bilang Begini

Ruhut memang menyayangkan tindakan Menteri KKP Edhy Prabowo yang bermain-main dengan perizinan ekspor baby lobster atau benur, hingga kena operasi tangkap tangan oleh penyidik KPK.

Baginya, penangkapan mantan ketua Komisi IV DPR itu akan berpengaruh pada citra Prabowo yang hingga saat ini masih menjadi kandidat kuat calon presiden di Pilpres 2024 dari Partai Gerindra.

BACA JUGA: Edhy Prabowo Tersangka, Arief Poyuono: Prabowo Subianto ke mana, kok Diam Saja? Ayo Bicara

"Kita tahu Gerindra kan namanya sekarang lagi naik. Apalagi Pak Prabowo ketua umum, salah satu calon presiden yang diperhitungkan di 2024," ucap Ruhut.

Karena itu, dia menyarankan agar Partai Gerindra segera melakukan konsolidasi internal agar kasus Edhy Prabowo tidak membuat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai kandidat Capres 2024 anjlok.

"Harus segera (konsolidasi). Karena apabila tidak, survei Pak Prabowo yang selama ini di atas, dikhawatirkan akan turun. Begitu juga partainya," sambung Ruhut.

Apalagi publik mengenal partai yang dipimpin Prabowo sebagai partai yang bersih. Namun sekarang menjadi rusak akibat peristiwa OTT KPK terhadap Menteri Edhy.  

Ruhut menambahkan, supaya kekhawatiran Arief Poyuono tidak terjadi maka Partai Gerindra harus segera melakukan konsolidasi internal.

"Itu yang saya minta, segeralah Gerindra konsolidasi. Harus segera. Kalau tidak, apa yang dikatakan Poyuono, ya bisa terjadi. Apalagi Poyuono kan salah satu kader Gerindra, dia baik, dia bersih, tetapi sekarang dia tersisihkan," pungkas Ruhut.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler