jpnn.com, JAKARTA - Ruhut Sitompul tiba-tiba bicara soal nyali seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika membahas tentang aksi unjuk rasa lanjutan oleh pihak yang menolak UU Cipta Kerja.
Ruhut meyakini aksi demonstrasi bakal menyasar Istana Merdeka itu cuma gertak sambal.
BACA JUGA: Kapitra Menulis soal Aksi 1310, Pakai Kata Membunuh dan Terbunuh
Apalagi sejumlah pentolan buruh menyampaikan tak ada aksi demo lagi karena mereka akan menempuh upaya hukum ke Mahkamah Konstitusi.
"Karena itu, kita tunggulah. Enggak ada itu (demo), cuma gertak sambal," ucap Ruhut saat berbincang dengan jpnn.com, Sabtu malam lalu (11/10).
BACA JUGA: FPI Gabung Anak NKRI, Massa Aksi 1310 Bakal Sulit Mendekati Istana
"Ingat lho, Pak Joko Widodo itu, karena dia sipil saja, tapi kalau bicara nyali, keberanian, tidak ada yang bisa lawan," sambung politikus PDI Perjuangan itu.
Mantan anggota Komisi III DPR ini lantas mengisahkan penuturan almarhumah orang tua Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo mengenai nyali mantan wali kota Solo itu.
BACA JUGA: Dari Luar Tampak Tutup, Begitu Digerebek, Ya Ampun
"Saya ingat sekali, ibunda, almarhum, di Solo cerita sama saya, saya sama Pak Luhut Binsar Panjaitan, dia bilang; "Mas Ruhut, Joko ini dari kecil enggak pernah ada takutnya untuk bicara kebenaran". Saya ingat sekali itu almarhumah ngomong begitu; Paling berani," ungkap Ruhut.
Karena itu, kata Ruhut, bisa dibayangkan bila Jokowi muda dulu ikut tes tentara, bukan di UGM, maka suami Iriana itu kemungkinan bakal masuk Kopassus, karena saking beraninya.
"Belum lagi dia punya tentara yang memang memegang Adhi Makayasa, Pak Luhut Binsar Panjaitan, dan beberapa purnawirawan lainnya. Dan jenderal-jenderal aktif lainnya. Wah, enggak bisa dilawanlah, dan juga polisi-polisi, semua di belakang dia," tutur Ruhut Sitompul.
Politikus kelahiran Medan, 24 Maret 1954 ini menyatakan bahwa para purnawirawan yang berada di belakang Presiden Jokowi merupakan orang-orang bergigi alias berkuasa.
"Kalau purnawirawan yang bergigi, kayak Luhut, kayak Moeldoko, kayak Wiranto, kayak Hendropriyono, wah. Menteri Agama Fachrul Razi, kebetulan sama dengan saya di Bravo Lima, wah. Kalau yang lain itu sudah macan ompong lah," ujar mantan kader Partai Demokrat ini.
"Nyatanya sekarang, ada enggak yang berani kasih komentar? Enggak ada.. KAMI itu ke mana itu KAMI, kita (Ruhut, red) pertanyakan. Ada enggak yang berani ngomong?" lanjutnya sembari tertawa.
Karena itu, Ruhut memastikan tekanan politik terhadap Presiden Jokowi terkait omnibus law UU Cipta Kerja tidak ada gunanya. Apalagi ada yang memintanya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Enggak berguna. Presiden tidak akan mengeluarkan Perppu itu, percayalah. Saya orang dekatnya Pak Joko Widodo, beliau itu ibarat pepatah, mandi, basah. Enggak setengah-setengah," tegasnya.
Kalau menerbitkan Perppu, katanya, itu sama saja dengan setengah-setengah.
Lagi pula dia mengingatkan bahwa secara hierarki perundang-undangan, UU Cipta Kerja lebih tinggi dibanding Perppu.
"Jadi tidak ada itu Perppu. Yang masih ingin Presiden keluarkan Perppu, itu mimpi di siang bolong," pungkas Ruhut Sitompul. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam