Kronologis dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN) saat peristiwa ini terjadi, kediaman Nasaruddin dijaga oleh 3 personil keamanan. Adalah M. Jamil Gayo dan Misdianto selaku anggota Satpol PP serta kerabat dekat korban, Pak Item. Granat dilemparkan ke dalam kamar personil PAM, mengenai dada sebelah kiri Satpol PP, Misdianto. Namun beruntung peledak itu tidak meledak. Ketika insiden berlangsung, Nasaruddin juga diketahui tak berada di TKP, karena sedang ke Jakarta.
Dari keterangan salah seorang saksi, M. Jamil, mengatakan bersama ketiga rekannya tengah menonton televisi.
"Tangan pelaku yang melempar Granat, sempat terlihat oleh Pak Item. Lalu terjatuh di atas badan Misdianto yang memakai selimut," kata Jamil.
Setelah pelemparan, Jamil bersama ketiga rekannya langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di kebun-kebun kopi sekitar TKP. Namun upaya sia-sia, lantaran OTK menghilang di gelapnya malam. Setiba di kamar, mereka baru menyadari itu adalah Granat."Awalnya kami kira batu," kata M. Jamil.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Artanto, SIK yang dihubungi, segera terjun ke lokasi kejadian ebrsama anggota. "Setelah pelakunya tertangkap, baru kita dapat mengetahui motif kasus ini," kata Artanto, sambil berujar ke empat saksi telah dimintai keterangan pihaknya.
Personil Penjinak Bom (JIBOM) dari Den B Lhokseumawe, yang tiba sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengendarai mobil Jibom Nopol I 2025-16, usai mengangkut bom ke atas mobil, menjawab Metro Aceh mengatakan Pin Granat tersebut telah lepas.
"Dua Meli lagi per-nya tidak terlepas. Bila itu lepas, Granat itu akan meledak," katanya. Amatan Metro Aceh, saat evakuasi Granat dari kamar penjaga Nasaruddin itu, disaksikan puluhan warga yang dominan adalah kerabat dan Timses Nasaruddin-Khairul Asmara. (Nasrul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Dibekingi Politikus Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi