Rumah di Atas Rp 4 Miliar Mulai Diminati Lagi

Senin, 19 Desember 2016 – 09:20 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA –CitraLand mengeluarkan tipe baru dengan mempertahankan desain compact.

Pasalnya, permintaan rumah tipe tersebut cukup tinggi.

BACA JUGA: Market Share Motor Honda Sport Capai 55,1 Persen

General Manager CitraLand Surabaya Hendra Lauw mengatakan, pada semester pertama lalu, pasar properti sempat tertekan.

Permintaan pasar terutama terhadap tipe-tipe besar mengalami penurunan.

BACA JUGA: Kemenhub Bakal Ambil Alih Pengelolaan Terminal Tipe A

Kemudian, pada semester kedua, pasar mulai bergairah kembali.

’’Rumah seharga di atas Rp 4 miliar mulai ada permintaan lagi,’’ ujarnya di sela peluncuran tipe Clover di CitraLand kemarin (18/12).

BACA JUGA: Wow! BUMN Ini Bakal Bangun Pabrik Komponen Rudal Terbesar di Asia

Ketika pasar turun, pihaknya menyiasati dengan meluncurkan rumah tipe compact.

Desain tipe tersebut memiliki luasan tanah maupun bangunan yang relatif lebih kecil tetapi tetap memaksimalkan lahan.

Huniannya terdiri dari atas lantai. Sebelum ini, pihaknya telah memasarkan 24 unit tipe compact.

Sebanyak 20 unit di antaranya sudah berhasil terjual.

’’Karena itu, kami meluncurkan kembali sebanyak 19 unit,’’ ucap Hendra.

Meski produk baru didominasi tipe kecil, penjualan tipe-tipe besar ikut terkerek.

’’Bisa jadi karena lebih sreg dengan tipe besar,’’ ucapnya.

Membaiknya permintaan juga mengerek harga properti.

Meski demikian, dalam satu tahun, kenaikan harga pada tahun ini tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.

’’Secara rata-rata harga properti naik sekitar 15 persen. Biasanya bisa di atas 20 persen,’’ ungkapnya.

Hingga sekarang, CitraLand Surabaya sudah membukukan penjualan sebesar Rp 1,8 triliun. Capaian itu di atas target yang ditetapkan.

’’Awal tahun sempat dipatok Rp 500 miliar, tapi kemudian direvisi beberapa kali,’’ paparnya.

Ternyata pasar mulai bergairah pada semester kedua. Selain hunian landed, penjualan disumbang dari apartemen.

Meningkatnya permintaan pada semester kedua dinilai terjadi karena pengaruh amnesti pajak.

Juga faktor kelonggaran sejumlah regulasi di sektor properti.

Secara rata-rata, hampir 70 persen memilih mekanisme KPR, terutama untuk tipe kecil.

’’Makanya, ketika suku bunga turun jadi single-digit, pengaruhnya besar terhadap penjualan,’’ ujar Marketing Manager Pratami Harijanti. (res/c17/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Rute China-Tanjung Pinang, Citilink Bakal Datangkan 7.500 Wisatawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler