Wow! BUMN Ini Bakal Bangun Pabrik Komponen Rudal Terbesar di Asia

Senin, 19 Desember 2016 – 05:48 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - PT Dahana (Persero) tengah menggarap proyek ambisius. BUMN produsen bahan peledak dan senjata itu sedang membangun pabrik komponen rudal dan roket pertama serta terbesar di Asia.

Pabrik itu akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Lokasinya di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

BACA JUGA: Buka Rute China-Tanjung Pinang, Citilink Bakal Datangkan 7.500 Wisatawan

Senior Manager Pengelola Aset PT Dahana Andri Pugiantoro mengatakan, pembangunan pabrik propelan (bahan kimia) tersebut ditargetkan harus selesai dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

“Jika pabrik ini sudah selesai, maka akan mampu memproduksi hingga 800 ton propelan per tahun,” ujar Andri. 

BACA JUGA: 2017, Jasa Marga Operasikan Jalan Tol Baru Sepanjang 235 Km

“Ini pertama di Asia, dan baru ada di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Subang, yang diharapakan pembangunan pabriknya ini bisa selesai sesuai dengan target,” lanjut dia.

Dijelaskannya, selama ini Indonesia selalu mendatangkan propelan untuk rudal dan roket dari luar negeri.

BACA JUGA: KM Kelud Paling Diminati

Diharapkan ke depan Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri, sehingga akan mendatangkan devisa negara. 

Apalagi bahan bakunya 60 persen tersedia di dalam negeri.

“Propelan sendiri terdiri dari senyawa fuel, oksidator, dan adiktif. Proses pengayaan senyawa tersebut menghasilkan propelan base, dengan fuel, dan oksidator, yang terpadu dalam satu senyawa kimia, seperti nitroselulosa, nitrogliserin dan nitroguaridin, yang menjadi bahan baku rudal dan roket,” imbuhnya.

Andri menegaskan, sebelum pabrik Propelan di bangun, pihaknya terlebih dahulu sudah membangun pabrik nitro gliserin (NG) dan nitro celullose (NC) yang menjadi bahan utama pembuatan propelan, di kawasan Energetic Material Center (EMC). 

Adapun dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik Propelan tersebut diperkirakan lebih dari Rp 5 triliun.

“Paling sedikit kita butuh dana Rp 5 triliun. Dan kemungkinan besar lebih dari itu,” pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Rute China-Tanjung Pinang, Citilink Gandeng AP II


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler