jpnn.com - SURABAYA - Rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Rabu (19/10) jadi sasaran teror. Ada seseorang yang mengaku bernama Helmi menelepon rumah dinas orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu sembari mengancam akan meledakkan bom.
Tuntuan Helmi pun berkaitan dengan kiprah Risma. Yakni penutupan lokalisasi Dolly.
BACA JUGA: Kringggg.... Rumah Bu Risma Mau Dibom
Helmi meminta Dolly dibuka lagi atau rumah dinas Risma diledakkan. Risma dalam periode pertama kepemimpinannya di Surabaya memang sukses menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu.
Lantas, di mana Risma saat teror melanda? Ternyata Risma tidak sedang berada di rumah dinasnya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Sumut Protes Keras Pemkab Karo soal Tewasnya Pengungsi
Ya, sejak beberapa hari yang lalu Risma menghadiri forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni UN Habitat III di Quito, Ekuador. Kegiatan itu akan berakhir pada Jumat lusa (21/10).
Begitu ada ancaman, polisi memang langsung menyisir rumah dinas wako Surabaya. “Saya masih menemani tim Gegana menyusuri rumah dinas,” kata Kasubag Humas Pemkot Surabaya M Fikser saat dikonfirmasi Jawa Pos.
BACA JUGA: Selain Korban Meninggal, Demo Pengungsi Sinabung Juga Diwarnai Kekerasan
Seperti diberitakan, ancaman itu datang dari penelepon gelap yang masuk ke pos kediaman Risma pada Rabu (19/10) sore sekitar pukul 15.23. “Penelpon tersebut mengaku bernama Helmi,” kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar.(did/sal/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Pesantren dan Desa Bersinar Rambah Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi