jpnn.com - SELATPANJANG - Suasana Kota Selatpanjang, tidak lagi mencekam pasca-kerusuhan antara masyarakat dengan pihak kepolisian meletus, Kamis (25/8). Namun suasana duka masih menyelimuti warga kota Selatpanjang.
Bagaimana tidak, jasad korban dari pihak sipil dari kejadian kerusuhan tidak kunjung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dikebumikan.
BACA JUGA: Hanya 111 dari 159 CJH Kota Kupang yang Periksa Kesehatan
Kedua jasad tersebut yakni, Afriyadi Pratama, 24, tersangka yang melakukan pembunuhan anggota polisi dan Is Rusli, 41, korban tewas pasca bentrokan antara pihak kepolisian dan masyarakat di pintu gerbang Mapolres Kepulauan Meranti, jalan Pembangunan Selatpanjang.
Jumat pagi (24/8), aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa. Kedai-kedai dan pertokoan sudah mulai buka. Namun pihak kepolisian masih berjaga dan melakukan blokade jalan menuju Mapolres Kepulauan Meranti.
BACA JUGA: Pusat Tunda Transfer Dana DAU, Gubernur: TAPD Harus Cermat
Dengan menyusun tameng-tameng dari fiber di jalan Pembangunan dan Pembangunan II Selatpanjang dan dijaga ketat puluhan anggota Brimob yang telah didatangkan dari Pekanbaru cukup menjadi tanda bahwa jalan tersebut ditutup dan tidak boleh dilewati.
Bahkan dua sekolah yang tidak jauh dari Mapolres Kepulauan Meranti yakni SMAN 1 Tebingtinggi dan SDN 02 Tebingtinggi diliburkan oleh pihak sekolah. Hal itu sebagai antisipasi agar siswa sekolah tidak turut menjadi korban.
BACA JUGA: Yang Akan Melaut, Simak Dulu Peringatan Cuaca Ini
Disisi sebaliknya ribuan masyarakat yang mengamuk pada Kamis (25/8) lalu tidak terlihat lagi. Ban dan kayu yang dibakar di simpang jalan pembangunan hanya tinggal bekas. Bahkan masyarakat sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Namun pada sekitar pukul 09.00 wib para tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama mulai terlihat berkumpul di Hotel grand Meranti Hotel. Mulai dari Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti, H Ridwan Hasan SAg, Ketua Forum Keturunan Umat Beragama (FKUB) Kepulauan Meranti, Deliyuzar, Ketua KNPI, Hanafi SSos, Ketua MPC Pemuda Pancasila, Ketua sejumlah Paguiyuban, dan berbagai tokoh masyarakat lainnya. Bahkan hadir juga Tokoh Masyarakat Kepulauan Meranti dari Pekanbaru, Drs H Wan Abu Bakar.
Selain itu juga hadir Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Fauzi Hasan SE bersama sejumlah anggota DPRD. Hadir juga Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasym didampingi, Sekda, Drs H Iqaruddin MSi dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Meranti.
Berkumpulnya sejumlah tokoh masyarakat di Kepulauan Meranti itu, untuk memenuhi undangan silaturahmi Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto yang datang ke Meranti pada Jumat dinihari sekitar pukul 00.59 wib.
Jendral bintang satu itu tiba dengan menggunakan kapal cepat didampingi, Dansat Brimob, Kombes Pol Pradah Pinunjul, Dir Shabara Kombes Pol Tumpal Manik, Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol Drs Edi Setio Budi Santoso dan Kabid Propam Polda Riau, AKBP Pitoyo Agung.
Saat tiba rombongan Kapolda Riau yang diterima Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar SIK MM didampingi Danramil 02 Tebingtinggi Bismi Tambunan dan Wabup, Drs H Said Hasym langsung mendatangi kedua rumah duka dari korban masyarakat sipil.
Saat mendatangi kediaman Afriyadi Pratama di Jalan Banglas, Gang Abadi Selatpanjang kedatangan rombongan Kapolda diterima Ibunya yakni Nur yang terbaring lemah menunggu jasad anaknya yang tak kunjung diantar.
Setelah memberikan santunan dan menyampaikan ucapan berbela sungkawa, rombongan Kapolda Riau langsung menuju ke Rumah duka Is Rusli di jalan Dorak Selatpanjang. Di sana kedatangan Kapolda disambut keluarga. Bahkan Ibu korban Dare tiba-tiba jatuh pingsan saat akan menyampaikan sesuatu kepada Kapolda. Saat itu langsung dibopong kebelakang.
Di sana rombongan kepolisian juga memberikan santunan kepada istri korban Juliana yang tewas di halaman Mapolres Kepulauan Meranti. Dengan tersedu-sedu dia menerima dan mengharapkan pihak kepolisian agar dapat menegakkan keadilan. Sebab diduga bahwa Is Rusli meninggal terkena tembakan peluru anggota polisi.
Pada saat dialog bersama tokoh masyarakat, Kapolda Riau tersebut berjanji akan bekerja dengan serius dan akan tegas dalam menangani persoalan tersebut. Terutama dugaan penganiayaan dan dugaan penembakan oleh anggota kepolisian terhadap masyarakat Kepulauan Meranti, sehingga menyebabkan meninggal dunia.
"Penanganan kasus ini akan kami bawa ke Pekanbaru. Sehingga bisa kami tindak tegas. Karena kalau di sini (polres Kepulauan Meranti) tentunya pemeriksaan dilakukan teman-teman mereka," kata Supriyanto seperti diberitakan Riau Pos (Jawa Pos Group) hari ini (28/8).
Kapolda Riau tersebut mengaku bahwa ada sebanyak 15 anggota kepolisian dari Polres Kepulauan Meranti yang dicomot Bid Propam Polda Riau. Bahkan disebutkannya juga penanganannya akan dibawah pengawasan Div Propam Mabes Polri.
"Ini sudah menjadi atensi pimpinan (Kapolri). Bahkan Kadiv Propam akan turun untuk mengawasi proses penanganan terhadap anggota Polres ini," katanya.(amy/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Melonjak, Pembangunan Terminal Baru Banyuwangi Sangat Mendesak
Redaktur : Tim Redaksi