Rumah Layak Huni Harus Penuhi Aspek Pendidikan Keluarga

Senin, 14 Juli 2014 – 17:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Rumah layak huni tak hanya memenuhi unsur ruang dan luas ruang serta kualitas dindingnya, tapi juga aspek pendidikan bagi keluarga yang menempatinya. Ini untuk meminimalisir kesenjangan hunian, serta menciptakan lingkungan rumah yang nyaman.

Di samping menjadi sarana pendidikan keluarga, persemaian budaya dan peningkatan kualitas generasi muda.

BACA JUGA: Tol Laut Dinilai Bisa Tekan Biaya Logistik

Demikian ditegaskan Deputi Bidang Perumahan Swadaya Jamil Ansari dalam pemaparan disertasinya saat Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Gedung Rektorat UNJ, Senin (14/7).

Menurut Jamil Ansari, rumah selain bermakna sebagai tempat berlindung, juga berfungsi sebagai tempat pendidikan keluarga. Oleh karena itu, di dalam rumah mengandung nilai-nilai pendidikan kejiwaan, seks dan moral, agama, perilaku disiplin, tertib dan bersih, sosial budaya, jasmani dan intelektual serta belajar mandiri.

BACA JUGA: Ini Alasan Kementerian BUMN Tunjuk Dino Jadi Komisaris PTPN XIII

“Agar terpenuhi aktivitas dasar keluarga di rumah dengan sikap dan perilaku yang baik membutuhkan kecukupan minimal unsur ruang dan luas serta kualitas dinding yang baik,” ujarnya.

Jamil Ansari menjelaskan, penelitian dilaksanakan pada rumah sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS) yang dihuni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan anak paling banyak dua orang baik laki-laki dan atau perempuan, berusia dini dan remaja/ belum remaja.

BACA JUGA: Dino Patti Gantikan Setiyardi Budiono di Dewan Komisaris PTPN XIII

Selain itu, dipilih enam tipe RS dan RSS yaitu tipe 21, tipe 24, tipe 27, tipe 30, tipe 36 dan tipe 42, baik rumah tapak maupun rumah susun yang berada di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Jamil berharap hasil penelitian yang dilakukannya ke depan selain menjadi data akademiknya juga bisa menjadi acuan bagi pemerintah dan pengembang untuk membangun rumah yang layak huni bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu, dirinya juga berharap kepada Kementerian Pendidikan ke depan juga bisa ikut berkontribusi dalam pelaksanaan pendidikan keluarga di rumah baik formal dan nonformal sehingga generasi muda serta masyarakat di Indonesia dapat tinggal di rumah yang layak serta pro pendidikan anak.

"Saya berharap orang tua lebih teliti dalam merencanakan tempat hunian  agar dapat mendukung pendidikan anak di rumah. Para pengembang perumahan juga diharapkan untuk tidak mengabaikan kecukupan minimal unsur ruang dan luas ruang dalam merencanakan pembangunan perumahan sederhana," bebernya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Beras Naik Rp 2 Ribu per Kilo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler