jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Spanyol melakukan pemeriksaan terhadap markas besar Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Rumah mantan presiden RFEF Luis Rubiales serta beberapa lokasi lainnya juga diperiksa, terkait dugaan korupsi dan kejahatan-kejahatan lainnya. Demikian disampaikan sumber pengadilan pada Rabu setempat.
BACA JUGA: Pakar Dukung Usul Kejagung soal Koordinasi Antarlembaga pada Dugaan Korupsi LPEI
Menurut media Spanyol, operasi itu merupakan bagian dari penyelidikan pengadilan terhadap kontrak-kontrak yang ditandatangani Rubiales agar Piala Super Spanyol dapat dimainkan di Arab Saudi.
Kontrak-kontrak itu bernilai sekira 40 juta euro per tahun dan dapat terwujud akibat peran perusahaan milik mantan pemain Barcelona Gerard Pique, Kosmos, yang bertindak sebagai perantara.
BACA JUGA: DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
Operasi itu mencakup pencarian di sejumlah lokasi di Spanyol, seperti markas RFEF di Las Rozas, di pinggir Madrid, dan properti milik Rubiales di Granada. Rubiales sendiri saat ini tinggal di luar Spanyol.
“Saya jelas sangat terkejut dengan semua ini. Saya telah bekerja selama berbulan-bulan di sini, di Republik Dominika. Saya berada di sini selama satu bulan penuh, dan faktanya, keluarga saya akan datang dan merayakan Paskah bersama saya,” kata Rubiales kepada stasiun televisi Spanyol, Telecinco, yang dikutip AFP.
BACA JUGA: Hasil 16 Besar Liga Champions: Wakil Italia Rontok, Spanyol Mendominasi
Rubiales mengundurkan diri sebagai presiden RFEF pada September silam setelah ia memaksa mencium bintang Spanyol di Piala Dunia Putri Jenni Hermoso. Insiden itu memicu kemarahan dari segenap penjuru dunia.
Pada Januari, hakim Spanyol mengatakan Rubiales akan menghadapi persidangan terkait insiden itu.
Polisi melakukan pemeriksaan di lebih dari 11 lokasi, sebagai bagian dari investigasi dugaan kriminal terkait korupsi dalam bisnis, pelanggaran administrasi, dan pencucian uang, demikian disampaikan sumber dari pengadilan.
Sejumlah narasumber mengatakan sejauh ini empat orang telah ditahan, termasuk penasehat hukum eksternal RFEF Tomas Gonzalez Cueto dan dua direktur RFEF.
Polisi juga melakukan penyelidikan di markas Sevilla, Stadion La Caruja. Stadion itu merupakan tempat berlangsungnya final Piala Raja yang direncanakan berlangsung pada 6 April mendatang.
Media Spanyol mengatakan tidak dilakukan penangkapan di markas besar RFEF. Markas besar tersebut saat ini juga sedang menampung tim nasional Spanyol, yang melakukan persiapan untuk pertandingan-pertandingan persahabatan melawan Kolombia dan Brasil.
“Saya tidak tahu mengenai hal itu (operasi polisi), kami berlatih seperti biasa,” kata kiper Spanyol David Raya.
Piala Super Spanyol dimainkan untuk pertama kalinya di Arab Saudi pada 2020. Setelah ajang tersebut sempat kembali digelar di Spanyol karena pandemi COVID-19, tiga ajang selanjutnya kembali dimainkan di Arab Saudi.
Kejaksaan Spanyol membuka penyelidikan terhadap kesepakatan Piala Super Spanyol 2022 setelah rekaman audio antara Rubiales dan Pique bocor. Dalam rekaman tersebut, kedua orang itu membicarakan komisi-komisi bernilai puluhan juta euro.
Rubiales selalu meyakini aspek legal kesepakatan untuk memboyong Piala Super Spanyol ke Arab Saudi.
“Jika ada komisi tipe apapun, Kosmos akan mendapatkannya dari Arab Saudi. Federasi tidak dibayar, tidak membayar, dan tidak akan membayar komisi sebesar satu euro pun kepada siapa pun terkait kesepakatan ini,” kata Rubiales pada 2022.
Pada April 2022, Pique mengatakan semua hal yang dilakukannya legal dan ia bangga menjadi bagian dari kesepakatan itu. Pique dua kali bermain pada Piala Super Spanyol di Arab Saudi bersama Barcelona, sebelum pensiun dari dunia sepak bola pada November 2022. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu