Rumah Milea di Bandung Tak Lagi Boleh Dipakai Berfoto, Ini Alasannya

Kamis, 08 Agustus 2024 – 14:03 WIB
Rumah tua yang dijuluki Rumah Milea di Kota Bandung ini sudah dipasang spanduk larangan berfoto. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Sebuah rumah tua yang terletak di daerah Malabar, Kota Bandung, menjadi daya tarik wisatawan. Rumah tersebut ramai dijuluki ‘Rumah Milea’.

Milea adalah tokoh fiksi yang ada dalam buku dan diangkat menjadi film layar lebar karya Pidi Baiq yakni Dilan.

BACA JUGA: Parade Milea Bikin Histeris Penggemar Dilan

Kepopuleran film Dilan rupanya turut mengangkat rumah Milea, yang memang berarsitektur tua khas Bandung tempo dulu.

Karena itu lah, rumah tersebut kerap dipakai sebagai objek foto para pelancong yang penasaran dengan bangunan rumah Milea.

BACA JUGA: Ini Jadwal Tayang Film Rumah Dinas Bapak di Bioskop

Namun sayang, belakangan warga di sekitar rumah Milea mulai terganggu dengan banyaknya orang yang datang untuk berfoto di sana.

Sampai akhirnya terpasang spanduk di depan rumah Milea yang bertuliskan “DILARANG BERPHOTO DI DEPAN RUMAH INI!”.

BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Mengajukan 3 Bangunan Masuk Cagar Budaya

Rumah tersebut nyatanya milik salah satu warga Bandung yang termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya golongan B.

Kurang lebih sejak seminggu yang lalu, tulisan itu terpampang jelas. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan spanduk tersebut dipasang karena warga merasa kenyamanannya terganggu.

“Sebetulnya mah bukan ibunya, bukan pemiliknya yang pasang tulisan itu, tetapi dari RT atas saran warga-warga sekitar. Warga setempat merasa keberatan karena makin hari rumahnya makin ramai dikunjungi, menghalangi jalanan, terus juga menutupi akses gerbang rumah warga,” kata pria tersebut, Kamis (8/8/2024).

Sementara itu, pemilik rumah yakni Tin dan Penny membenarkan bahwa rumah tersebut tidak lagi boleh dipakai untuk berfoto, atas keinginan dari warga sekitar.

“Ya saya awalnya silakan saja kalau ada yang sering berfoto, tetapi lama-lama warga sekitar itu terganggu karena makin ramai yang datang. Terus menghalangi jalan, banyak mobil, lama-lama juga jadi banyak yang jualan di sini padahal kan nggak boleh," kata Tin.

Sebetulnya, bisa dibilang banyaknya pengunjung bukan cuma jadi mengganggu warga sekitar, tetapi tentu juga bagi penghuni rumah.

Terlebih, Tin dan Penny sudah tak lagi muda. Mereka hanya ingin menikmati ketenangan baik saat beraktivitas maupun istirahat.

Tin juga mengaku heran, dia merasa tak ada yang spesial dari rumahnya. Bicara soal rumah lawas, menurut Tin banyak rumah cagar budaya lainnya yang lebih bagus dan adem di Kota Bandung.

"Ya sebetulnya saya tidak terganggu. Tapi memang banyak anak muda yang suka lewat, teriak-teriak 'Milea!! Milea!!', terus juga kalau banyak yang jajan itu jadi bikin banyak sampah berserakan juga," cerita Tin.

"Saya juga heran lho, kok setiap hari rasanya malah tambah ramai. Padahal syutingnya kan sudah lama ya? Sekitar tahun 2018 lalu nggak lama dipakai syuting lagi. Tapi kok masih saja ada yang berdatangan dan foto," sambungnya.

Kini, Tin dan Penny hanya berharap para pengunjung mengindahkan himbauan tersebut. Ia berharap supaya situasi lebih kondusif dan tetangga sekitar dapat kembali tinggal dengan nyaman di rumahnya masing-masing.

"Ya saya harap jangan ada lagi yang ke sini, jangan foto-foto lagi, karena sudah ada larangan itu pun tetap banyak yang nongkrong di depan begitu. Karena itu mengganggu tetangga sekitar, saya nggak enak. Sudahlah, rumah ini biasa saja kok," ucap Tin. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler