Rumah Milenial Beri Masukan Buat Jokowi soal Pembangunan Infrastruktur

Minggu, 17 Maret 2019 – 07:29 WIB
Para pembicara dalam acara diskusi yang digelar Rumah Milenial. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Jokowi - JK telah membangun infrastruktur strategis di sejumlah daerah. Konsep Indonesia Sentris pun berimbas pada pemerataan pembangunan.

Namun, sejumlah aspek masih perlu dibenahi agar pembangunan infrastruktur bisa lebih baik lagi. Hal tersebut merupakan salah satu poin dari diskusi yang digelar Rumah Milenial di Gedung Juang 45, Jumat (15/3) lalu.

BACA JUGA: Debat

Hadir sebagai narasumber diskusi bertajuk 'Pembangunan Infrastruktur Indonesia-Sentris, Dievaluasi atau Dilanjutkan?' itu Direktur BD dan Teknik PT Waskita Karya Infrastruktur Hokkop Situngkir, kemudian Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika Taufan Hunneman dan Direktur Program INDEF Berly Martawardaya.

Dalam pemaparannya Hokkop menyampaikan bahwa infrastruktur tidak bisa berhenti alias harus terus dilanjutkan. Menurutnya, dunia infrastruktur tidak bisa dikaitkan dengan politik.

BACA JUGA: Dukungan dan Doa Habaib dari Jatim buat Kiai Maruf Jelang Debat Cawapres

"Jadi harus ada kesinambungan. Terus tak boleh putus, karena ini demi kesejahteraan rakyat," kata dia seperti keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (17/3).

Hal senada diutarakan Taufan. Dia mengatakan bahwa infrastruktur merupakan bagian penting setiap negara, tak terkecuali Indonesia. Namun, ada sejumlah hal yang perlu dibenahi.

BACA JUGA: Wanda Yakin Jokowi Tak Akan Selamatkan Romahurmuziy

"Ada beberapa seperti cost yang tinggi di distribusi, pertumbuhan ekonomi yang kecil dan tumbuhnya ekonomi digital," tambah dia.

Dia menambahkan, perlu ada kebijakan tentang pembangunan infrastruktur keberagaman. "Saya menyampaikan kepada Presiden RI bahwa perlu ada pembangunan infrastruktur keberagaman karena ada beberapa perda-perda yang tidak sesuai dengan Pancasila sehingga tidak ramah dengan investasi," ungkap dia.

Sementara Berly Martawardaya yang mengatakan bahwa nilai ekonomi Indonesia masih kecil. Sisi pertumbuhan ekonomi pun cenderung lambat. "Biaya logistik di Indonesia itu 25 persen dari total harga suatu barang, jadi mahal sekali," jelas dia.

Berly juga mengatakan bahwa infrastruktur yang dibangun akan dirasakan beberapa tahun mendatang. "Infrastruktur yang dibangun, tidak saat itu juga dirasakan, itu akan berdampak di beberapa tahun mendatang," pungkasnya. (*/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tangkap Romahurmuziy, PSI Puji Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler