jpnn.com, JAKARTA - Karangan bunga dari koperasi kelompok pemuda tani, sukarelawan, pengusaha, dan masyarakat umum, memenuhi pekarangan kediaman mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko di Jalan Terusan Lembang, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (11/2) kemarin.
Secara umum, pesan dalam karangan bunga berisi dukungan moril dan penyemangat kepada Moeldoko yang belakangan dikaitkan dengan upaya kudeta di Partai Demokrat.
BACA JUGA: Bripka Ronald Kena Sabetan Parang, Kapolsek Selamat, Dor Dor Dor
"Maju terus Pak Moeldoko, salah satu putra terbaik bangsa," bunyi salah satu pesan dalam karangan bunga yang dikirimkan ke rumah Moeldoko.
"Maju terus, pantang mundur," tulis pernyataan lain dalam bunga.
BACA JUGA: Banyak Karangan Bunga Terbalik di Kediaman Moeldoko, Begini Penjelasan Penjaga Rumah
Bahkan, pesan dukungan itu diklaim datang dari warga Indonesia yang tinggal di luar negeri seperti Australia dan Amerika.
Dukungan juga muncul dari kalangan sukarelawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Innalillahi, Budayawan Prie GS Meninggal Dunia, Gus Mus: Kami Betul-Betul Terkejut
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, terdapat gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat secara sistematis.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kata AHY, gerakan mengambil alih itu melibatkan pejabat tinggi di lingkaran Jokowi.
Menurut AHY lagi, beberapa menteri juga mendukung gerakan mengambil alih Demokrat.
Tidak hanya lingkaran Jokowi, AHY menyebut manuver politik merebut partai melibatkan segelintir kader dan mantan kader Partai Demokrat.
Belakangan, nama Moeldoko disebut sebagai sosok lingkaran dekat Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan Demokrat dari AHY.
Moeldoko sendiri membantah tudingan tersebut. Di luar isu kudeta di Demokrat, belakangan justru muncul anggapan bahwa tudingan yang ditujukan kepada Moeldoko sebagai manuver AHY untuk mencari panggung.
Anggapan lainnya adalah ada upaya untuk memisahkan mantan Ketua Umum HKTI ini dari lingkaran Jokowi. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan