Rumah Produsen Mercon Digerebek

Sita Sembilan Karung Mercon dan Bahan Peledak Potasium

Kamis, 24 Juli 2014 – 04:02 WIB
DIAMANKAN: Polisi menyita berkarung-karung mercon dari rumah tersangka di Dusun Pesantren, Desa Medali, Puri, Mojokerto. Foto: Jawa Pos Radar Mojokerto

jpnn.com - MOJOKERTO – Polres Kota (Polresta) Mojokerto menggerebek sebuah rumah produsen petasan di Dusun Pesantren, Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu siang (23/7). Dari dalam rumah milik salah satu pasangan suami istri (pasutri) itu, petugas menemukan berbagai macam jenis dan ukuran mercon. Mulai ukuran kecil sampai mercon berbahan selongsong kertas seukuran lengan orang dewasa.

Selain menyita sembilan karung mercon dan bahan peledak jenis potasium, petugas mengamankan pasutri bernama Basori dan Siti. Diduga, mereka adalah produsen dan pemilik mercon. ”Hingga malam ini (tadi malam, Red) pasutri itu masih menjalani pemeriksaan di satreskrim polresta,” ungkap Kapolresta AKBP Wiji Suwartini saat dihubungi Jawa Pos Radar Mojokerto tadi malam.

BACA JUGA: Hasil Merampok untuk Pesta Seks

Penggerebekan dilakukan kemarin pukul 14.00. Semula petugas mendapatkan informasi dari masyarakat tentang praktik meresahkan produksi dan penyimpanan mercon di rumah Basori-Siti. Mendapatkan informasi tersebut, petugas bergegas menggerebek seluruh isi rumah.

Di dalam rumah itu petugas menggeledah semua ruangan. Dari ruang tamu, ruang tidur, dapur, hingga kamar mandi. Polisi sempat dibuat bingung untuk menemukan barang bukti. Namun, setelah pasutri diminta menunjukkan lokasi penyimpanan, polisi akhirnya mencurigai plafon di ruang dapur dan kamar mandi. ”Ternyata, mereka menyimpan mercon di atas plafon dapur dan kamar mandi,” ucap Wiji.

BACA JUGA: Sindikat Waria, Pura-pura Menggoda tapi Merampok

Hasilnya cukup mengejutkan. Di rumah pasutri yang kesehariannya berjualan martabak itu, ditemukan sembilan karung berisi ratusan mercon berukuran sejempol orang dewasa hingga mercon besar seukuran lengan orang dewasa siap jual. ”Dari penyelidikan, mereka mengaku sudah tiga tahun setiap Ramadan memproduksi mercon. Alasannya, untungnya lebih besar daripada berjualan martabak,” bebernya.

Selain mercon siap jual, di karung-karung itu terdapat berbagai bahan utama mercon. Misalnya potasium (bahan peledak), sumbu mercon, dan selongsong mercon berbagai ukuran. ”Jadi, memang oleh mereka disiapkan untuk melayani permintaan pembeli menghadapi Lebaran. Biasanya dinyalakan bersamaan dengan salat Idul Fitri di masjid-masjid atau musala,” jelas Wiji.

BACA JUGA: Panah Menancap di Kepala Kadis

Kemarin sore barang bukti tersebut diangkut dengan pikap hitam bernopol S 8479 N. Lantas diturunkan di lapangan mapolresta untuk selanjutnya diamankan satreskrim guna penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Saat ditanya apa pasutri tersebut akan ditahan, Wiji belum dapat memastikan. Namun, hingga tadi malam keduanya masih diamankan di satreskrim untuk menjalani pemeriksaan. Termasuk menelusuri dari mana asal serbuk potasium sebagai bahan peledak yang mereka dapat.

 ”Masih kami kembangkan dulu. Tapi, memang informasinya bahan baku potasium itu dikirim dari luar. Nah, siapa pengirimnya, sedang kami dalami,” tandasnya. (ris/yr/JPNN/c9/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rosi Ditusuk, Dua Kawannya Dibacok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler