Sindikat Waria, Pura-pura Menggoda tapi Merampok

Rabu, 23 Juli 2014 – 16:05 WIB

jpnn.com - MEDAN – Selain mencari teman kencan sesama jenis, para waria di Kota Medan justru membentuk komunitas kejahatan.

Hal itu terungkap dari pengakuan Suheriadi alias Dona (25), satu dari enam waria yang ditangkap setelah merampok, Selasa (22/7) dini hari. Dari catatan kepolisian, tersangka terlibat beberapa aksi perampokan.

BACA JUGA: Panah Menancap di Kepala Kadis

Warga Jalan SM Raja, Medan ini, kini mendekam di Polsek Percut Sei Tuan dan penyidik masih memintai keterangannya dalam perburuan enam pelaku yang diakui Dona, menyukai sesama jenis alias homo.

Informasi dari kepolisian, penangkapan Dona dilakukan setelah menerima laporan Deo (28) yang mengaku dirampok di Pasar 7 Tembung saat hendak pulang ke rumahnya di warga Jalan Pasar 11, Medan Tembung, Senin (21/7) tengah malam.

BACA JUGA: Rosi Ditusuk, Dua Kawannya Dibacok

Para pelaku membawa kabur uangnya sebesar Rp2 juta. Selain itu Hp dan satu paket minuman sirup untuk Lebaran yang diberikan perusahaan tempatnya bekerja, juga dibawa perampok.

“Aku melintas bang dari pasar tujuh. Tiba-tiba ada waria yang berdandan seperti cewek ini tiba-tiba menyetop aku. Dia pura-pura minta mancis buat bakar rokok. Tapi enam orang seperti dia, langsung muncul dari belakangku dan aku diancam pisau yang ditempelkan ke leher dan punggungku,” kata Deo setelah diperiksa penyidik, Selasa (22/7) siang.

BACA JUGA: Pulang Saur Dibegal Perampok, Kepala Dibacok

Menurutnya, sepulang kerja sekira pukul 22.00 WIB, ia pulang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio. Seperti biasa, melintas dari Jalan Pasar 7 tembung dan mendadak di stop pelaku. Saat memberi mancis, enam waria berdandan ala cewek sudah ada dibelakangnya dan merasakan benda tajam menempel di punggung dan lehernya.

Mengancam akan ditusuk bila tidak segera memberi isi dompet dan bawaan yang sedang dibawa. Merasa nyawanya terancam, korban tidak berdaya saat pelaku lainnya mengambil paksa dompet, HP dan paket minuman.

Bahkan saat itu, pelaku lainnya memaksa korban agar turun dari sepeda motor. Namun belum sempat melepas stang sepeda motor, seorang warga melintas menggunakan sepeda motor. Para pelaku langsung kabur meninggalkannya.

“Langsunglah ku bilang sama abang-abang itu. Bang, bang aku dirampok bencong (waria, red) itu bang. Tolong bang dikejar. Uang dan dompetku dirampoknya,” tambah Deo.

Dua warga yang datang tadi langsung mengejar para waria sekaligus menghubungi petugas Polsek Percut Sei Tuan. Hasilnya, satu dari enam pelaku berhasil diamankan warga dan tidak beberapa lama kemudian, petugas Reskrim tiba di lokasi.

Sayangnya dalam pengembangan, para pelaku lain berhasil meloloskan diri. Sementara Dona kepada petugas yang sempat memohon ampun seraya menangis ini, mengaku jika  perbuatan yang sama sudah 4 kali dilakukan.

Aksinya itu juga dibantu enam rekannya yang biasa mangkal di Pasar 11. “Sudah empat kali kami merampok dan aku berperan sebagai umpan. Pura-pura menggoda dan meminjam mancis kepada warga yang melintas,” kata Dona. (mri/bersambung)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Rumah Pendeta Didor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler