Rumah Sakit jadi Korban, Bayangkan jika Hacker Serang Perbankan dan Pasar Modal

Sabtu, 13 Mei 2017 – 17:56 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com, BARI - Badan khusus kriminalitas Uni Eropa, Europol memberi label gelombang serangan siber di lusinan negara sebagai malapetaka yang tingkatnya belum pernah terjadi.

Europol mengatakan serangan tersebut memerlukan penyelidikan internasional yang kompleks untuk mengidentifikasi penyebabnya. Dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Europol siap bekerja sama dengan negara atau perusahaan-perusahaan yang terkena serangan tersebut.

BACA JUGA: Lusinan Negara Kena Serangan Siber, Renault Tangguhkan Produksi

Gelombang serangan siber ini membuat kehebohan di sejumlah negara, terutama di Eropa. Beberapa rumah sakit di Inggris menjadi korban. Mereka khawatir data-data pasien diakses pelaku.

Dari Prancis, produsen mobil Renault mengatakan serangan siber memaksa mereka untuk sementara menghentikan kegiatan produksi. Kementerian Dalam Negeri Rusia juga disebut-sebut terkena serangan.

BACA JUGA: Hacker Sasar Situs Polda Riau

Nah, Sabtu (13/5) ini, pertemuan menteri-menteri keuangan dari negara yang tergabung dalam G7 (Kanada, Prancis, AS, Jerman, Italia, Jepang, dan Britania Raya) di Bari, Italia juga meluangkan waktu khusus membahas soal serangan siber.

Menteri Ekonomi dan Keuangan Italia, Pier Carlo Padoan mengatakan, dalam diskusi mereka sepakat untuk memerangi serangan siber.

BACA JUGA: Hacktivist Merajalela, Badan Siber Harus Segera Ada

Pertemuan para menteri keuangan G7 itu juga menggagas komitmen peningkatan kerja sama internasional mengenai serangan siber yang pada Jumat (12/5) melanda hampir 100 negara.

Serangan itu berpotensi mengancam sistem keuangan global jika hacker menyusup ke sistem komputer perbankan global, pasar modal dan ekuitas. "Insiden siber merupakan ancaman bagi ekonomi. Penanganannya harus menjadi prioritas," ujar Padoan. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tampilan Website PN Negara Berubah Gambar Ahok


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler