jpnn.com, PARIS - Aksi serangan siber tak hanya melanda Indonesia. Gelombang yang lebih besar sedang menerpa dunia. Perusahaan terakhir yang mengklaim sedang jadi korban peretas adalah Renault, produsen mobil yang bermarkas di Prancis.
"Kami telah terpengaruh serangan siber. Sejak tadi malam, kami sedang melawan serangan ini," kata seorang juru bicara Renault kepada AFP, Sabtu (13/5).
BACA JUGA: Bareskrim Sarankan Telkomsel Bikin Laporan Polisi
Untuk sementara, Renault memutuskan untuk menghentikan produksi mobil di Slovenia setelah komputer di markas anak perusahaan Renault Revoz di Novo Mesto diserang.
"Kami mendapatkan masalah pada Jumat 12 Meni, beberapa bagian sistem informasi Revoz menyebabkan terputusnya produksi. Masalah ini terhubung dengan pabrik di Prancis," ujar juru bicara tersebut.
BACA JUGA: Jenderal Tito: Polri akan Belajar dari Rusia
Renault adalah perusahaan Prancis pertama yang terang-terangan mengakui mereka sedang diserang kejahatan dunia siber. Sebelumnya, sejumlah media di Prancis juga kena serang satu hari sebelum pemilihan presiden.
Namun gelombang serangan siber memang makin menggila pada Jumat (12/5) kemarin. Lusinan negara terdampak.
BACA JUGA: Kasus Official Loli Candys Group, Begini Langkah KPAI
Di Inggris, beberapa rumah sakit juga terkena serangan. Dinas Kesehatan Nasional mengimbau pengalihan layanan ambulans ke klinik dan meminta warga untuk sementara tidak menghubungi dokter mereka.
"Sejumlah bagian yang terhubung dengan Dinas Kesehatan Nasional telah melaporkan mereka terkena serangan ransomware" kata salah seorang petugas kesehatan seperti dikutip AFP.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris ikut membantu penyelidikan.
"Pada tahap ini kami tidak memiliki bukti bahwa data pasien (di RS) telah diakses. Serangan ini tidak ditargetkan khusus kepada dinas kesehatan, namun ke beberapa sektor," kata petugas tersebut.
Gelombang serangan siber ini belum berhenti. Ada yang menduga ini berawal dari bocornya dokumen Badan Keamanan Nasional AS. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Diminta Cegah Kejahatan Berbasis Cyber
Redaktur & Reporter : Adek