Rumah Sakit Tak Punya Obat Rabies untuk Korban Serangan Kera

Senin, 14 Januari 2019 – 07:15 WIB
Infus. Foto: dok JPG

jpnn.com, LUMAJANG - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati  mendatangi empat balita korban gigitan kera liar, di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Lumajang.

Indah datang setelah mendengar satu korban tak mendapatkan perawatan medis karena ditolak rumah sakit.

BACA JUGA: Empat Bayi Diserang Kawanan Kera

Dia didampingi direktur RSUD dr Haryoto, dr Indra Yudi, mendatangi empat rumah korban gigitan kera liar.

Perwakilan pemerintah Lumajang ini ingin memastikan kondisi kesehatan balita korban gigitan kera tersebut dan mengonfirmasi pemberitaan tentang korban ditolak rumah sakit karena alasan tak memiliki obat.

BACA JUGA: Kasihan, Kawanan Kera di Gunung Agung Sudah Kelaparan

Indah memastikan dua korban gigitan kera telah menjalani perawatan di rumah sakit, atas nama Ikbal dan Saban.

Sedangkan dua korban lainnya Arjuna dan Balita Salsabila, belum mendapatkan perawatan dari medis,

"Balita ini ditolak berobat di rumah sakit, karena alasan tak memiliki obat rabies," kata Indah.

Karena ini, kata Indah, Pemkab Lumajang akan mengevaluasi kesalahan komunikasi ini sehingga kejadian serupa tak terulang. Terutama pelayanan di Puskesmas dan IGD RSUD dr Haryoto, Lumajang.

Atas insiden ini, Pemerintah Lumajang segera membawa korban ke Puskesmas setempat agar segera menjalani perawatan.

Sementara itu, Sadi Kepala Desa Tegal Randu, mengaku telah berhasil menangkap kera liar tersebut. Bahkan kera yang melukai empat warganya telah tewas sehingga warga tak perlu lagi resah atas keberadaan kera ini. (pul/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler