jpnn.com, SURABAYA - Rumah Sakit Terapung (RST) Ksatria Airlangga menunda pelayaran sejak Februari 2018 ke sejumlah kepulauan.
Itu dilakukan karena cuaca memburuk. Sambil menunggu cuaca bersahabat, kapal milik Yayasan Ksatria Medika Airlangga (YKMA) tersebut membuka pengobatan gratis.
BACA JUGA: Rumah Sakit Terapung Tunggu Izin Berlayar
Misalnya, yang berlangsung Sabtu (10/3). Kapal yang bersandar di Dermaga Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak, itu ramai dikunjungi masyarakat. Mereka ingin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Kegiatan tersebut diadakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga lewat kerja sama dengan sejumlah lembaga.
BACA JUGA: Kapal Rumah Sakit Berlayar Mulai Berlayar di 3 Pulau
Di antaranya, Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Rumah Sakit PHC, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia, dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia.
Klinik pengobatan gratis itu dibuka untuk melayani para anak buah kapal (ABK) dan warga sekitar.
''YKMA kan sedang menunggu cuaca membaik agar bisa memberangkatkan kapal. Di selang waktu, kami manfaatkan dulu untuk ABK kapal-kapal tradisional di sini,'' kata Poedjo Hartono, salah seorang pengurus YKMA.
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan awak kapal di sana. Salah satunya, Mochtar Yasin, 60, yang sudah seminggu ini singgah di Kalimas.
Pria asal Bima itu datang saat pendaftaran dibuka pukul 09.00. Dia ingin berkonsultasi tentang gatal-gatal di kakinya.
''Setiap hari harus nahan gatal, Mas. Mumpung ada klinik gratis, saya coba saja ke sini,'' jelasnya. Dia mendapat obat antialergi dan salep penghilang gatal gratis.
Ratusan pengunjung dilayani di tenda-tenda poli. Selama pelayanan dibuka, kapal RST tidak nganggur.
Relawan dokter juga melakukan operasi di kapal tersebut. Hari itu mereka berhasil menyelesaikan 18 operasi dengan fasilitas yang tersedia di kapal.
Jumlah itu terdiri atas 2 operasi besar dan 16 operasi kecil. ''Yang penasaran bisa datang ke Dermaga Kalimas besok (11/3). Pengobatan gratis masih ada hingga penutupan sorenya,'' kata Sekretaris YKMA Suwaspodo Henry Wibowo.
Sementara itu, Direktur Operasional PHC Ikawati mengapresiasi kegiatan itu.
Sebagai lembaga kesehatan di wilayah pelabuhan, pihaknya mengaku ingin memanfaatkan hal tersebut untuk menjangkau pasien yang tidak mampu.
Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, PHC ikut berpartisipasi dalam ekspedisi RST berikutnya.
''Kami punya kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu. Dalam hal ini, kami juga menjadi tempat rujukan pasien pascaoperasi,'' ujarnya. (bil/c16/eko/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia