jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Pakembang akan merevitalisasi kawasan kumuh persisnya di area Rumah Susun (Rusun), Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang A Damenta menerangkan bahwa Palembang memiliki beberapa program terkait penataan ruang dan juga layanan dasar sehingga perlu berkoordinasi dengan stake holder terkait terutama Perum Perumnas.
BACA JUGA: Sukses Gelar Sayembara, Jotun & Kementerian PUPR Kumpulkan Ratusan Desain Rusun Perkotaan
Dalam kegiatan ini, Pj Wali kota bersama jajaran juga sudah melakukan tinjauan langsung di lokasi rumah susun.
Terlebih lagi umur bangunan yang sudah cukup tua berdiri sekitar 1980-an yang terdiri dari kurang lebih sekitar 3.250 kepala keluarga.
BACA JUGA: Seusai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru Sambil Bagi-Bagi Susu
"Poin utamanya setelah kami lihat memang sudah tidak layak sebagai tempat hunian, tempatnya tidak sehat, untuk itu kami ingin mengetahui apa program selanjutnya dari Perum Perumnas," ungkap Damenta seusai melakukan audiensi bersama jajaran Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) di Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Menurut Damenta, kawasan rusun sudah seharusnya menjadi perhatian serius, karena termasuk daerah yang padat penduduk di tengah kota dengan kondisinya yang sudah tak layak huni.
BACA JUGA: JIP Hadirkan Internet Gratis di Area Publik Rusunawa Jakarta
"Target kami, paling tidak sampai akhir tahun ini sudah ada eksekusi termasuk persoalan sampah dan drainase," ujar Damenta.
Sementara Direktur Pemasaran Perum Perumnas Imelda Alini Pohan menyambut baik apa yang sudah dipaparkan oleh Pj Wali Kota Palembang.
Imelda mengungkapkan bahwa sebenarnya persoalan rusun di IB 1 sudah menjadi pembahasan Perum Perumnas sejak tahun lalu.
"Kami juga melalukan koordinasi dengan pihak terkait yang fokus dengan pemukiman kumuh dan sebenarnya ini sudah masuk dalam rencana ke depannya Perumnas," kata Imelda singkat. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati