jpnn.com - KOTABUMI - Dua bocah tewas setelah rumah milik orangtuanya di Dusun Karang Sio, Kelurahan Kotabumi Udik, Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dilalap si-Jago Merah, sekitar pukul 14.40 wib, Sabtu (31/5).
Peristiwa ini membuat pihak keluarga hanyut dalam kesedihan. Salman (10) dan Ibas (5), keduanya tewas terpanggang di dalam rumah yang diketahui di tinggalkan orang tuanya berdagang di pasar dekon Kotabumi.
BACA JUGA: Kampanye Tidak Merokok di Rumah
Beberapa saksi mata menuturkan, kebakaran rumah segi permanen itu disebabkan konsleting listrik dibagian depan rumah berukuran 7 X 12 meter yang sebagian besar bermaterial kayu membuat rumah panggung tersebut ludes terbakar.
"Saya dan warga juga baru tahu kalau ada api membesar di bagian depan rumah dan terus naik keatap rumah itu. Dan sebelumnya juga tidak tahu kalau rumah itu ada dua orang anak yang masih tertidur," kata Usaman Efendi (45) salah seorang warga setempat, Sabtu (31/5).
BACA JUGA: Lampung Timur Rusuh, Mobil Polisi Dirusak
Warga yang mendengar teriakan itu masuk untuk menolong dua orang bocah itu dari arah pintu belakang rumah. Namun api yang cukup besar menjalar di sudut rumah membuat dua bocah malang tersebut tidak dapat tertolong lagi.
"Di kamar itu ada dua orang anak. Keseluruhannya tidak bisa tertolong dan tewas di kmar masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA: Dangdutan, Satu Pemuda Tewas
Senada dikatakan Wati (40) warga lainnya mengungkapkan, sebelum peristiwa tersebut, pemilik rumah, Asnawi (37) merupakan orang tua korban tengah berpergian ke Jakarta guna menghandiri pesta sanak saudaranya. Sementara
Misnawati (Istri, red) sedang berdagang di pasar dekon kotabumi.
"Sudah dari kemarin (30/5) kepala keluarganya pergi ke Jakarta, sementara istrinya (Misnawati) kesehariannya berdagang di pasar. Anak-anaknya itu tinggal dengan seorang neneknya di rumah," kata Wati salah seorang ibu rumah tangga (IRT) setempat kepada koran harian ini.
Saat kejadian, ujar dia, ada dua orang di dalam rumah yakni Salman dan Ibas. Mereka merupakan kakak beradik, yang saat itu tidur di ruangan berbeda. Sementara neneknya kita tidak tahu kemana.
"Si Salaman (korban) tertidur di kamar lantai atas, dan adiknya ibas tidur di kamar depan yang berada di lantai dasar," jelasnya.
Melihat kebakaran tersebut, lanjutnya, warga langsung memadamkan api dengan peralatan seadanya serta memanfaatkan sumur yang berada di belakang rumah tersebut.
Namun, lantaran bangunan rumah mayoritas berbahan kayu, api cepat membesar."Meski petugas pemadam kebakaran tiba di TKP. Sayangnya baik korban maupun rumah tidak dapat diselamatkan lagi," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Lampura, AKBP Helmy Santika, melalui Kanit Sentral Pelayanan Kepolisian, Aiptu Sisnedi menyatakan masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut."Api dari atas rumah. Untuk asal apinya darimana, kami masih menyelidiki," katanya. (ozy/rnn/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puasa, Busana Muslim Diserbu Konsumen
Redaktur : Tim Redaksi