Rumus 5S dari Oso untuk SMSI

Kamis, 26 Juli 2018 – 22:25 WIB
Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya menyerahkan kenang-kenangan kepada Ketua DPD Oesman Sapta Odang pada penutupan Rakernas III SMSI di Jakarta, Kamis (26/7). Foto: M Kusdharmadi/JPNN. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang didaulat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Kamis (26/7) malam. Penutupan rakernas ditandai pemukulan gong oleh Oso -panggilan akrabnya- didampingi Ketua Umum SMSI Auri Jaya.

Oso yang dalam kesempatan itu hadir bersama Wakil Ketua DPR Nono Sampono menunjukkan antusiasmenya pada Rakernas III SMSI. "Sebenarnya mau saya bawa semua dari 34 provinsi tapi takut nanti ruangannya tidak cukup," ujarnya disambut tepuk tangan peserta Rakernas. 

BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Sampaikan 4 Isu Penting di Rakernas III SMSI

Senator asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu mengaku menyempatkan diri menghadiri penutupan Rakernas III SMSI meski harus membatalkan acara di tempat lain. "Saya komitmen, saya sebenarnya ada acara lain di salah satu stasiun televisi, tapi saya bilang tambah jamnya atau saya tidak hadir, karena saya akan menghadiri Rakernas SMSI," ungkap Oso disambut tepuk tangan peserta Rakernas.  

Oso dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas kehadiran SMSI. Bagi Oso, SMSI merupakan pekerjaan produk masa depan. 

BACA JUGA: Jurus CT Semangati Pelaku Bisnis Media Online SMSI

Menurut Oso, bidang kerja SMSI tentu membutuhkan dan bersinggungan dengan teknologi. "Jangan dikira ini sederhana ya," katanya.

Oso juga berpesan kepada SMSI agar menerapkan prinsip 5S dalam menjalankan roda organisasinya. S pertama adalah strategi untuk membawa arah organisasi menjadi lebih besar.

BACA JUGA: Prediksi Pak CT soal Efek Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0

S kedua adalah struktur. Oso menegaskan, struktur organisasi SMSI harus jelas dan tertata rapi.

Sedangkan S ketiga adalah skill. Jadi, kata Oso, penempatan figur dalam jabatan di organisasi harus benar-benar berdasarkan pertimbangan rasional, bukan berdasarkan suka atau tidak.

S keempat adalah sistem. Menurut Oso, organisasi yang memiliki strategi, struktur dan skill tapi tidak diiringi sistem tidak akan berjalan dengan baik.

"Kalau tidak ada sistem,  organisasi tidak tertata sehingga menjadi organisasi kampungan," katanya. 

S kelima adalah speed and target. Karena itu, ukuran-ukuran kinerja dan pencapaian target harus dilakukan maksimal. Ukuran waktu dan pencapaian harus jelas. Harus ada evaluasi mulai dari bulan ke bulan hingga tahun per tahun. 

“Jadilah organisasi yang disegani. Kalau orang segan sama SMSI maka SMSI akan menjadi leader informasi di Indonesia," kata Oso bersemangat. 

Dia mengatakan, perkembangan teknologi juga telah memberikan pengaruh terhadap dunia jurnalisme. Menurut dia, jurnalisme sekarang ini lebih modern dan menggunakan kecepatan maupun akurasi.

"Sekarang ada yang terjadi di suatu daerah, suatu negara, di jam yang sama sudah bisa diketahui orang dari negara maupun daerah lainnya," katanya.

Sedangkan Auri Jaya sangat mengapresiasi kepedulian Oso kepada SMSI. "Kami terharu. Di tengah kesibukannya Pak Oesman bisa hadir di Rakernas SMSI," kata Auri.

Menurut Auri, sudah ada sekitar 300 media online yang bernaung di bawah SMSI. Bahkan, kepengurusan SMSI sudah ada di 31 provinsi di Indonesia.

"SMSI akan terus mengembangkan diri menjadi lebih besar untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia," ujar Auri. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SMSI Gelar Rakernas, Ini Harapan Menkominfo


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler