Rupiah Anjlok, DPR Desak Pemerintah Kurangi Impor

Kamis, 12 Februari 2015 – 15:53 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga menembus level Rp12.841 pada pembukaan perdagangan Kamis (12/2), harus diantisipasi oleh pemerintah. Salah satunya ialah dengan mengurangi impor.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPR Edhie Prabowo usai rapat kerja dengan Menteri Pertanian Andi Amran di gedung DPR, Kamis (12/2).

BACA JUGA: 200 Investor Baru Negeri K-Pop Lirik Indonesia

"Rupiah menjadi lemah ini kan karena kita terlalu tergantung bahan baku dari luar. Kalau kita tidak tergantung yakin rupiah kita akan kuat," kata politikus Gerindra ini.

Pihaknya menilai kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo belum memperlihatkan tanda-tanda pengurangan volume impor secara signifikan.  Terutama di sektor pertanian.

BACA JUGA: Berapa Rekening Nasabah yang Isinya di Atas Rp 2 Miliar?

Sejauh ini, kebijakan yang cukup bagus ditempuh pemerintah baru sebatas pengurangan impor beras. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, pemerintah masih bergantung pada impor.

"Sementara ini belum ada perubahan signifikan. Baru beras yang dilarang. Pak Menteri sudah selalu tegas tidak akan menerima beras, kecuali beberapa yang lain produk produk lain yang masih kosong. Katanya daging  masih butuh (impor) dua tahun ini," tegasnya. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Kembangkan Pembangkit 560 MW, Pertamina Gandeng Akuo Energi

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Butuh Lahan 85 Ribu Hektar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler