jpnn.com, JAKARTA - Rupiah yang ditransaksikan di pasar spot Jakarta, pada Rabu (22/1) sore, ditutup menguat seiring dimulainya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
"Konsensus pasar memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat masih akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5 persen," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ditutup Turun 30 Poin
Tercatat, rupiah menguat 23 poin atau 0,17 persen di level Rp 13.646 per dolar AS berbanding posisi hari sebelumnya Rp 13.669 per dolar AS.
Dari eksternal, pasar justru mencoba menilai risiko wabah virus korona baru di Tiongkok, apakah mengganggu ekonomi negara dan mitra dagang.
BACA JUGA: Asyik, Tema Gelap Sudah Tersedia di WhatsApp
Virus tersebut telah menyebar ke kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai, karena jumlah pasien di Tiongkok lebih dari tiga kali lipat. Lebih banyak kasus juga dilaporkan di luar Tiongkok, termasuk Amerika Serikat.
Selain itu, ketegangan AS-Tiongkok tetap menjadi fokus. Gedung Putih dilaporkan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Huawei, perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Masih dalam Tren Penguatan
Sebelumnya, rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 13.665 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.641 per dolar AS hingga Rp 13.685 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 13.678 per dolar AS berbanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.658 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha