jpnn.com, JAKARTA - Rupiah masih tertekan dampak meluasnya wabah virus corona di dalam negeri. Pasar pun masih sangat khawatir.
Rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,33 persen menjadi Rp 15.223 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.173 per dolar AS.
BACA JUGA: Stimulus Pemerintah AS Diharapkan Tahan Laju Penurunan Rupiah
"Pasar kembali apatis terhadap kinerja pemerintah dalam menangani kasus virus corona sehingga gelombang arus modal asing kembali keluar dari pasar baik saham maupun obligasi. Wajar kalau mata uang garuda kembali melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Saat ini jumlah orang yang positif covid-19 bertambah 55 orang menjadi 227 orang dari sebelumnya 172 orang. Namun, angka tersebut kemungkinan masih akan bertambah.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Rp 15.215 per dolar AS
Dari eksternal, lembaga pemeringkat global Standard & Poor's (S&P) menilai wabah covid-19 mengganggu aktivitas ekonomi jauh lebih drastis dari perkiraan sebelumnya. Buruknya aktivitas ekonomi akibat wabah tersebut juga akan dirasakan Amerika Serikat dan Eropa.
S&P Global juga mengeluarkan catatan yang mengatakan AS sedang dalam proses memasuki resesi. Pembatasan interaksi antar orang ke orang di Eropa dan Amerika Serikat menyebabkan anjloknya permintaan yang membuat aktivitas ekonomi terjun bebas.
BACA JUGA: Rupiah Makin Terpuruk, Tembus Level Rp 15.173 per Dolar AS
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 15.223 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.083 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha