jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (18/10) pagi, mengalami penguatan 14 poin atau 0,1 persen menjadi Rp 14.141 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.155 per dolar AS.
Menurut Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, tren nilai tukar (kurs) rupiah pada akhir pekan diperkirakan akan terus bergerak positif.
BACA JUGA: Pelantikan Jokowi-Maruf Memengaruhi Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
"Dalam perdagangan akhir pekan rupiah kemungkinan akan menguat di "range" 14.130-14.190," kata Ibrahim Assuaibi di Jakarta.
Optimisme pasar tidak lepas euforia pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, terkait susunan kabinet baru yang memang diharapkan jabatan menteri diisi yang notabene 50 persen dari kalangan profesional.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Terhadap Dolar AS Melemah 22 Poin
Disamping itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
BI juga terus memonitor dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi dengan diprediksi akan kembali menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan bulan November guna mengimbangi pemerintah dalam menerapkan kebijakan strategi bauran yang saat ini telah berhasil menarik dan memantik modal asing masuk ke dalam negeri.
BACA JUGA: Rupiah Pagi Ini Menguat 15 Poin Terhadap Dolar AS
Pada pukul 10.29 WIB, rupiah menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 14.145 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp 14.155 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 14.140 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.172 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha