jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (16/10) pagi, bergerak melemah 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 14.188 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.166 per dolar AS.
Pelemahan juga diikuti mata uang China, renminbi atau yuan, turun 38 poin menjadi 7,0748 terhadap dolar AS. Padahal, dua hari berturut-turut yuan selalu kuat, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing China (CFETS).
BACA JUGA: Geledah Rumah Bupati Lampung Utara, KPK Sita Uang Dolar dan Rupiah
Di pasar spot valuta asing China, yuan diperbolehkan naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.
Adapun mata uang Jepang, yuan, terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
BACA JUGA: Pernyataan Awal KPK soal OTT Bupati Indramayu, Ada Ratusan Juta Rupiah
Kurs dolar AS berpindah tangan di zona paruh atas 108 yen dalam transaksi awal di Tokyo pada Rabu pagi, sebagian besar sejalan dengan levelnya di New York semalam (Selasa).
Ketika pasar dibuka di Tokyo, dolar dikutip pada 108,81-82 yen dibandingkan dengan 108,81-91 yen di New York dan 108,35-36 yen di Tokyo pada Selasa (15/10) pukul 17.00 waktu setempat.
BACA JUGA: Rupiah Melemah Lagi Meski BI Sudah Lakukan Intervensi
Sementara itu, euro diambil pada 1,1034-1037 dolar dan 120,06-10 yen terhadap 1,1028-1038 dolar dan 120,05-15 yen di New York, serta 1,1020-1021 dolar dan 119,40-44 yen dalam perdagangan Selasa sore di Tokyo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha