jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini ditutup melemah karena pengaruh suku bunga Federal Reserve bank sentral Amerika Serikat.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang Garuda ditutup melemah 18 poin di level Rp 15.537 per USD dari penutupan sebelumnya di level 55 poin di level Rp 15.519 per USD.
BACA JUGA: Miliaran Rupiah, Anggaran Jalur Sepeda di Jakarta Dicoret dari APBD
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks USD lebih tinggi setelah jatuh empat persen.
"Data menunjukkan harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada Oktober dan mendorong taruhan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lambat ke depan," ujar Ibrahim, Selasa (15/11).
BACA JUGA: Menggembirakan, Rupiah Hari Ini Memelesat Tinggi
Selain itu, greenback tampaknya mendapat keuntungan dari pembacaan investor atas komentar akhir pekan dari Gubernur Fed Christopher Waller.
"Dia kehilangan beberapa kekuatan karena sesi berlanjut karena harapan investor untuk kenaikan yang lebih lambat diperbarui oleh komentar Wakil Ketua Fed Lael Brainard pada Senin," kata Ibrahim.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup dengan Posisi Ngeri-Ngeri Sedap
Lebih lanjut, dari faktor internal pelaku pasar terus merespons positif rilis neraca dagang Indonesia Oktober 2022 yang surplus USD 24,81 miliar.
Adapun nilai ekspor Oktober 2022 mencapai USD 24,81 miliar naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara tahunan ekspor naik 12,30 persen dibandingkan Oktober 2021, sementara impor pada Oktober 2022 mencapai USD 19,14 miliar. Angka impor secara bulanan turun 3,4 persen dibandingkan September.
"Karena angka ekspor lebih besar dari impor, dengan begitu neraca perdagangan Indonesia pada Oktober ini kembali mengalami surplus," ungkapnya.
Di sisi lain, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan ketiga 2022 kembali menurun.
Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan ketiga 2022 tercatat sebesar USD 394,6 miliar dari sebelumnya USD 403,6 miliar di triwulan satu 2022.
Karena itu, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Untuk itu, pada perdagangan besok mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.520 - Rp 15.570 per USD.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari