BACA JUGA: Pembukaan BEI Makin Tak Pasti
Berbeda dengan krisis 1997, BI kini juga telah mengetahui pencatatan valas perbankan"Kami tidak melihat bahwa seperti tahun 1997, banyak eksposure yang tidak tercatat
BACA JUGA: Daihatsu Targetkan Jual 75 Ribu Unit
Kami (sekarang) mengetahui," kata Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom di Kantor Depkeu.Nilai tukar rupiah kemarin sempat menembus Rp 9.860 per USD
Miranda mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih sejalan dengan beberapa mata uang lainnya
BACA JUGA: K-Touch Luncurkan C 800
"Tentunya kami tetap waspada dan terus menjaga agar tidak terjadi pergerakan gejolak yang terlalu besar," katanya.Bank sentral meminta pasar tidak panik menghadapi situasi saat ini"BI masih ada di sini, we care," katanyaNamun turbulensi di pasar finansial saat ini terjadi di seluruh dunia
Bank sentral akan terus memantau perkembangan ekonomi global, dan berusaha agar dampaknya bisa seminimal mungkin"Bahwa akan kena dampak rasanya sulit untuk dihindarkanTapi kita mencoba terus untuk meminimalkan," kata Miranda.
Guncangan di pasar global ini juga belum bisa dilihat dampaknya bagi perbankan saat ini"Karena pengaruh terhadap bank jangka waktunya masih satu sampai dua bulan baru akan terlihat," katanya(sof/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plafon Penjamin Naik, Pemerintah Siapkan Perpu
Redaktur : Tim Redaksi