Chief Analyst PT Inter Pan Pasifik Future Safrin Ho mengatakan, peluang bisnis investasi emas tahun depan sangat menarik. Pasalnya, beberapa faktor bakal berpotensi menguatkan nilai emas. Misalnya, melemahnya mata uang di beberapa negara karena upaya memperlambat inflasi. Hal tersebut tentu membuat para investor mencari investasi yang lebih menguntungkan. "Nah, saat ini permintaan emas naik sedangkan stok terbatas. Belum lagi, naiknya harga minyak yang pasti menaikkan inflasi. Pasti juga menunjang kenaikan harga emas," ujarnya.
Dia memprediksi, harga emas pada tahun depan bisa mencapai USD 2.000 per troy ounce. "Titik balik harga emas ada pada kuartal ketiga sampai pergantian tahun," jelasnya. Sekedar informasi, harga emas Jumat (23/11) tercatat USD 1733.42 per troy ounce. Harga itu menguat 0,21 persen dari harga emas, Kamis (22/11).
Untuk menggenjot kinerja, lanjut dia, PT Inter Pan Pasifik berusahaa untuk membuat iklim investasi bergairah. Salah satunya, dengan pilot project di Surabaya tersebut. Pada proyek percobaan tersebut, pihaknya berencana untuk mendidik investor bermain bursa berjangka emas. "Jadi, klien kami di Surabaya diajarkan oleh pialang yang berpengalaman tentang bagaimana mengelola investasi sendiri," ujarnya.
Dia menerangkan, hal tersebut untuk menghilangkan kesan penipuan pada dunia bisnis berjangka. "Bisnis investasi memang penuh resiko. Tapi, dengan adanya konsumen pintar, mereka tahu tentang resiko menjual atau membeli. Dan, selama 6 bulan percobaan, responnya cukup bagus. 80 persen klien kami di surabaya sudah memegang investasinya sendiri," terangnya.
Upaya lain yang dilakukan PT Inter Pan Pasifik adalah dengan merendahkan biaya transaksi. Safrin menerangkan, dalam investasi emas, perusahaannya hanya menarik biaya USD 3,5 per transaksi. "Tujuannya sama, untuk meningkatkan gairah investor. Jika dibandingkan dengan biaya transaksi pada umumunya yakni USD 50, klien tak perlu takut lagi untuk mengambil keputusan," imbuhnya. (bil/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesampingkan Pelinting Rokok, Sampoerna Dianggap Melanggar
Redaktur : Tim Redaksi