jpnn.com, JAKARTA - Menyikapi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyarankan setiap Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor harus melakukan penyesuaian harga mobil.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan jika rupiah masih di angka Rp 14,402 untuk jangka yang cukup lama maka akan berdampak terhadap biaya produksi pada mobil. Biasanya jika biaya produksi terganggu mereka akan menaikkan harga mobil.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, JK: Jangan Lihat Jeleknya Saja
“Semua kembali lagi kepada APM-nya. Saya sendiri di Isuzu sudah menaikkan harga mobil,” ungkap Nangoi di sela acara temua media GIIAS 2018, di Jakarta, Selasa (10/7).
Kenaikan harga mobil diprediksi akan naik sekitar 6-7 persen. Nangoi sendiri menyarankan setiap APM harus bisa menyesuaikan jika ingin menaikkan harga kendaraannya agar dampaknya ke masyarakat tidak terlalu berat.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Akhir Juli Bisa Tembus Rp 14.800 per USD
“Ya kita harus bisa menyesuaikan juga. Kalau bisa menaikan harga di bawah 6-7 persen. Semoga dampak kepada masyarakat tidak terlalu besar sehingga masyarakat bisa membeli mobil,” sambungnya.
Buktinya, kata Nangoi, dalam pertengahan tahun ini bisa dijual 555 ribu kendaraan. “Jadi kalau targetnya mencapai 1,1 juta mungkin masih bisa dicapai."
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Pengembang Agresif Bangun Proyek Properti
Di lain kesempataan, Marketing Manager and Sales 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Banggas Pardede saat ditemui dalam acara media test ride Suzuki Nex II di Jakarta, Rabu (11/7), mengatakan pihaknya sendiri masih menahan harga jual motor walaupun diakuinya angka rupiah terhadap dolar hampir menyentuh angka psikologis.
"Sampai saat ini kita masih menahan harga jual motor Suzuki. Kita lebih melakukan efisiensi di dalam walaupun biaya produksi memang naik. Kita menjaga momentum positif aja saat ini terhadap antusiasme masyarakat ke Suzuki," pungkasnya. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya Harga Mobil Ini Rp 25 Juta
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha