Rupiah Makin Melemah Hari Ini, Suku Bunga Bakal Naik Lagi?

Kamis, 17 November 2022 – 10:21 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi masih terus melemah. Ilustrasi - rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi masih terus melemah. Di sisi lain, pelaku pasar yang menantikan keputusan Bank Indonesia (BI) pada Kamis (17/11) hari ini.

Rupiah pagi ini melemah 64 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp 15.664 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.600 per dolar AS.

BACA JUGA: Luhut Sebut Forum G20 Menghasilkan Kerja Sama Bernilai Miliaran Dolar AS

"Jika Bank Indonesia kembali menaikkan nilai suku bunga, maka hal ini berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar walaupun terdapat risiko terganggunya pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pertengahan Oktober 2022 lalu memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen, setelah pada bulan sebelumnya turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.

BACA JUGA: Biskuit Kokola Umumkan Pemenang Hujan Hadiah Milyaran Rupiah, Cek nih Nama-Namanya

Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

Revandra menyampaikan pernyataan pejabat The Fed pada awal pekan kemarin membuat dolar kembali menekan rupiah.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Merosot, Ambruk Lagi

Sebemnya pada pekan lalu, dolar AS sempat melemah setelah pengumuman inflasi AS yang mulai turun.

Pernyataan tersebut membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga kembali meningkat, walaupun kenaikannya disebut tidak akan setinggi sebelumnya.

"Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ada di kisaran 5,7 persen dinilai cukup baik di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi rupiah," ujar Revandra.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada triwulan III 2022, yakni 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari triwulan II 2022 yang sebesar 5,45 persen (yoy).

Tren pertumbuhan ekonomi secara tahunan meningkat secara persisten selama empat kuartal berturut-turut, dengan tumbuh di atas 5 persen sejak triwulan IV 2021.

Revandra memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp  15.650 per dolar AS dengan potensi pelemahan Rp 15.750 per dolar AS.

Pada Rabu (16/11) lalu, rupiah ditutup melemah 62 poin atau 0,4 persen ke posisi Rp 15.600 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.538 per dolar AS. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miliaran Rupiah, Anggaran Jalur Sepeda di Jakarta Dicoret dari APBD


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler