Rupiah Tertekan, Harga Elektronik Terus Naik

Jumat, 13 Desember 2013 – 08:27 WIB

jpnn.com - SURABAYA-Harga barang-barang elektronik terus melakukan penyesuaian seiring dengan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Tahun depan, harga siap naik sebesar 5-10 persen dibandingkan tahun ini. Diperkirakan, dengan kenaikan tersebut segmen middle end atau menengah ke bawah bakal terpukul.

Direktur UFO Electronic dan Furniture Poedji Harixon mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang masih tinggi berdampak pada harga jual produk. "Kalau kondisinya terus begini, ditambah dengan kenaikan UMK, maka tahun depan harga barang elektronik bisa naik sekitar 5-10 persen," katanya kemarin.

BACA JUGA: Permintaan Bundling Internet Tinggi

Sebelumnya, pada September lalu ketika awal nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga menyentuh Rp 11.800 harga barang elektronik sempat naik. Tapi, kenaikannya tidak signifikan, seperti televisi hanya tiga persen. Dampak dari kenaikan itu, daya beli konsumen menurun selama satu bulan dan baru membaik pada bulan Oktober.

"Nah kalau tahun depan naiknya signifikan, makanya segmen middle end berpotensi terpukul dengan kenaikan harga tersebut. Sedangkan kalau segmen high end atau premium tidak terlalu terkena imbas," ujarnya.

BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Siap Terbang

Kondisi tersebut juga berdampak terhadap penjualan elektronik, karena middle end memegang kendali dengan porsi penjualan 90 persen. Belum lagi triwulan pertama mulai bulan Februari biasanya memasuki musim low season. Dan, itu bisa terjadi sampai April.

"Tapi kami tetap optimistis, apalagi bisnis properti terus tumbuh sehingga kebutuhan barang-barang elektronik tetap ada," tukasnya.

BACA JUGA: Sebelum RUPS Inalum, Pemda Harus Gencar Lobi

Sedangkan sampai akhir tahun ini, lanjut ia, penjualan elektronik membukukan pertumbuhan 20 persen. Terbesar masih didominasi penjualan televisi dengan kontribusi mencapai 30 persen.

Kemudian disusul lemari es, air conditioning dan mesin cuci. "Sepanjang tahun, penjualan terbesar di akhir tahun. Sebab bagi sebagian besar konsumen merupakan momen yang tepat untuk mengganti barang elektronik dengan keluaran terbaru," ujar dia.

Di tempat terpisah, Consumer Segment Lead Lenovo Indonesia Adrian Lesmono mengatakan penjualan smartphone dan tablet terus meningkat. Sejak terjun di bisnis itu belum lama ini, pihaknya mencatat pertumbuhan triple digit.

Sedangkan untuk penjualan personal computer hanya membukukan sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan penetrasi pasar dengan mengeluarkan produk baru baik low end maupun premium.

"Momen Natal dan Tahun Baru dapat menjadi alternatif mendongkrak penjualan setelah Idul Fitri. Sebab, pada saat itu para penjual memberikan diskon besar-besaran. Tapi konsumen sudah tahu, pada bulan-bulan biasa memilih menahan pembelian sehingga baru membeli pada saat diskon akhir tahun," katanya. (res)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Dalam Negeri Lemah, Impor Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler