jpnn.com, MOSCOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Inggris dan mitra mereka tengah menjalankan permainan anak - anak upaya pembunuhan terhadap agen ganda Sergei Skripal dan putrinya.
Lavrov menyebut negara-negara itu mengabaikan semua perilaku yang diterima dan beralih ke kebohongan terbuka dan disinformasi.
BACA JUGA: Kebakaran Mal Renggut 60 Nyawa, Gubernur Mengundurkan Diri
Hal itu disampaikan Lavrov sebagai tanggapan atas pertanyaan soal ketegangan yang tumbuh antara Rusia dan Barat pasca Perang Dingin dalam sebuah wawancara dengan BBC baru-baru ini.
Diketahui ada 29 negara termasuk Inggris yang telah mengusir diplomat Rusia pasca keracunan itu di mana Inggris menuduh Rusia berada di baliknya.
BACA JUGA: Rusia: AS dan Inggris Ingin Gagalkan Piala Dunia 2018
"Dalam Perang Dingin klasik, ada aturan dan perilaku yang diterima," kata Lavrov.
"Saya pikir mitra Barat kami, saya pikir pertama-tama Inggris Raya dan Amerika Serikat dan beberapa negara lain yang membabi buta mengikuti mereka, telah mengabaikan semua perilaku yang diterima," tambahnya.
BACA JUGA: Makin Tegang, Rusia Balas Usir Diplomat Amerika
"Kami tidak ingin bermain permainan anak-anak, tetapi sejauh ini mitra kami melakukan hal itu," tambahnya, seraya mengatakan bahwa itu terserah kepada mereka untuk mengurangi ketegangan.
"Ketika kita masih kecil, kita sering mengatakan siapa pun yang memulai, seharusnya yang menyelesaikannya," tegas Lavrov. (mel/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Musuh Bersama, Dunia di Ambang Perang Dingin Jilid II?
Redaktur & Reporter : Adil