jpnn.com - MOSKOW - Kemeterian Pertahanan Rusia membantah keras tudingan banyak pihak akan rencana membangun pangkalan udara baru di Syria, di dekat perbatasan Turki
Pernyataan kementerian ini muncul sebagai respons dari berbagai laporan media belakagan ini yang menyebutkan Rusia terus memperkuat basis militernya, dan membuat basis lain di Qamishli di timur laut Syria, berbatasan dengan Turki.
BACA JUGA: Penjelajah Antartika Itu Meninggal Mendekati Garis Akhir
Seperti dirangkum dari Ara News, AP dan AFP, Selasa (26/1), juru bicara kementerian, Mayjen Igor Konashenkov mengatakan militer mereka tak punya sedikit pun niat untuk mendirikan pangkalan militer baru. "Tidak ada pangkalan udara baru, atau lapangan udara tambahan untuk pesawat-pesawat tempur Rusia di Syria, dan tidak ada rencana untuk membangun apa pun,” katanya.
Beragam tudingan pembangunan markas baru ini awalnya dipicu semakin banyaknya misi tempur pesawat-pesawat Rusia. Ada yang menyebutkan, operasi tempur Rusia mencapai hampir 6.000 misi sejak Moskow meluncurkan 'kampanye udara' di Syria, dari basis pangkalan udara di Hemeimeem, Latakia, pesisir Syria.
BACA JUGA: Malaysia Tangkap 7 Terduga ISIS, Satu di Antaranya Terkait Bom Jakarta
Konashenkov menekankan bahwa pesawat tempur Rusia yang berbasis di Hemeimeem bisa mencapai lokasi manapun di Syria dalam setengah jam, sehingga tidak perlu pangkalan baru.
Dilaporkan juga, bahwa pesawat tempur Rusia telah terbang antara 70 dan 100 misi per hari untuk mendukung ofensif militer Syria. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Negara Tetangga Tangkap 7 Terduga ISIS, Mulai Manajer Hotel Sampai Penjual Cendol
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buar...Dinding Penjara Diledakkan, 40 Tahanan Kabur
Redaktur : Tim Redaksi