JAKARTA-Pihak pemerintah Rusia menyatakan berduka cita untuk para korban kecelakaan Sukhoi. Negeri Beruang Merah itu mengirimkan dua tim investigator ke Indonesia. Tim pertama yang beranggotakan 41 personil dari kalangan ahli penerbangan, teknisi, dan juga ahli forensik. Tim pertama sudah tiba Kamis malam lalu. Sementara tim kedua dengan 37 personil, baru akan tiba hari ini (Sabtu).
"Kita sudah bertemu dengan instansi-instansi terkait seperti Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kita sudah setuju bekerjasama untuk melakukan investigasi dan evaluasi,"jelas Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov dalam bahasa Rusia pada wartawan di posko Halim kemarin (11/05).
Ivanov berharap, insiden kecelakaan tersebut tidak membuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negaranya terganggu. Sebab, kata dia, Rusia sejak lama berhubungan baik dengan Indonesia. Termasuk di masa perang kemerdekaan. "Kami dulu membantu Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan. Jadi seharusnya dengan peristiwa ini, makin mempersatukan kita,"katanya.
Dia menyebutkan dua presiden sudah berkomunikasi. "Kita yakin kecelakaan ini tidak merusak kemesraan diplomatic dua negara," kata Ivanov yang diterjemahkan oleh stafnya, Alexander.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menuturkan, pihaknya menyambut baik kerjasama dengan pihak Rusia. Dia menyatakan, pemerintah Rusia cukup serius dalam membantu melakukan investigasi dan evakuasi. "Pemerintah Rusia ingin bisa melakukan investigasi secara transparan, sehingga penyebab kecelakaan bisa ditemukan dan permasalahannya menjadi jelas. Mereka tidak mau ada yang ditutup-tutupi,"katanya.
Karena itu, lanjut Mangindaan, investigasi penyebab kecelakaan juga sepenuhnya dilakukan di Indonesia. Termasuk investigasi black box. "Kita usahakan black box tetap disini atas persetujuan sukhoi. Karena mereka mau terbuka, mungkin ada masalah bahasa tertentu, tapi itu bisa diatasi dengan interpreter. Prinsipnya tetap di sini," tegasnya.
Ketika disinggung soal ijin terbang SSJ 100 yang dinilai bermasalah, Mangindaan membantah. Dia menegaskan, prosedur perijinan penerbangan SSJ 100 sudah tepat. Dari Kemenlu, pesawat tersebut sudah mendapat ijin yang disebut diplomatic clearance, sementara dari Mabes TNI telah mendapat ijin, security clearance. "Dari kita juga sudah dapat approval flight, jadi tidak ada masalah dengan perijinan,"tegasnya.
Soal kondisi teknis pesawat, pihak Rusia menyatakn tidak ada masalah teknis dengan pesawat SSJ 100. Menurut President United Aircraft Company Mikhael Pogosyan yang mewakili pihak Sukhoi, menyatakan pada 9 Mei lalu, pihaknya sudah melakukan demo flight pada pagi harinya. "Dan kondisi pesawat baik-baik saja. Tapi kita tidak akan membuat kesimpulan apapun, karena kita masih akan menyelidiki penyebab kecelakaan,"jelasnya.
Pogosyan juga menyebut pilot dan kru pesawat merupakan tim profesional. "Mereka itu yang terbaik yang kami miliki," katanya dalam bahasa Rusia yang juga diterjemahkan.
Hingga saat sudah ada tiga pesawat yang dikirim ke Indonesia. Padahal, pemerintah Indonesia telah memesan 42 pesawat. "Sisa pemesanan pesawat masih akan kita bicarakan lagi," katanya. (ken/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan CPNS Baru Masih Minim
Redaktur : Tim Redaksi