jpnn.com, MOSKOW - Rusia mewaspadai gerak-gerik NATO di tengah pandemi virus corona. Menurut pantauan Moskow, pakta pertahanan tersebut terus meningkatkan aktivitas militer berorientasi anti-Rusia.
"Dengan tindakan-tindakan serupa, Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya, yang bersembunyi di balik ancaman 'agresi Rusia' yang dibuat-buat, terus menghancurkan sistem keamanan yang ada di Eropa," ujar Kolonel Jenderal Sergei Rudskoi, Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia dalam sebuah taklimat.
BACA JUGA: Amerika Diguncang Demonstrasi, Rusia Mendadak Antikekerasan terhadap Jurnalis
Dia membeberkan, latihan-latihan angkatan laut yang digelar NATO pada awal Mei adalah bentuk provokasi. Pasalnya, melibatkan target serang di wilayah Rusia.
Menurut Rudskoi, Armada Utara Rusia menemukan penyebaran kapal-kapal NATO dan mulai melacaknya. "Untuk mencegah terjadinya insiden dan menunjukkan tekad kami untuk melindungi kepentingan kami di wilayah Arktika," terang dia.
BACA JUGA: Rusia Kirim 14 Jet Tempur ke Libya, Respons Amerika Bikin Situasi Makin Gawat
"Kementerian Pertahanan Rusia terus memantau dan mencatat tingginya aktivitas militer AS dan para sekutu NATO-nya di dekat perbatasan Rusia," lanjut Rudskoi.
Meskipun skala latihan militer NATO Defender-Europe 20 tahun ini diperkecil akibat pandemi COVID-19, hampir semua tugas pelatihan tempur selama latihan militer tersebut dilakukan di tempat pelatihan yang berlokasi tak jauh dari Rusia.
BACA JUGA: Konflik Libya Memanas, Rusia Kirim 14 Jet Tempur Andalannya
Saat ini, aktivitas angkatan udara AS dan para sekutu NATO Washington juga meningkat di dekat perbatasan Rusia, berikut pengintaian via udara di dekat Laut Baltik dan Laut Hitam.
Di samping itu, lanjut Rudskoi, Rusia juga mengkhawatirkan soal pembangunan infrastruktur pertahanan rudal yang terus berlanjut di Polandia, selain fasilitas yang sudah ada di Rumania, yang mungkin menjadi lokasi rudal jelajah Tomahawk. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil