Rusia Tingkatkan Industri Ruang Angkasa

Kamis, 16 Agustus 2012 – 10:10 WIB
MOSCOW--Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev memerintahkan pemerintah untuk bekerja ekstra guna meningkatkan  industri antariksa Rusia. Medvedev memberi waktu satu bulan atas proposal baru tentang langkah-langkah praktis untuk memperketat kontrol produksi pesawat ruang angkasa.

Tuntutan ini datang  menanggapi serangkaian peluncuran gagal yang mencoreng citra Rusia sebagai kekuatan ruang angkasa terkemuka dunia. Selama delapan belas bulan terakhir, telah terjadi tujuh peluncuran gagal yang mengakibatkan hilangnya tujuh satelit.

Terbaru  dua pekan lalu dimana pada 7 Agustus, roket Proton yang  diluncurkan dari Baikonur di Kazakhstan  gagal memberikan intruksi ketika salah satu mesin dari tahapan Briz-M  untuk menyuntikkan satelit ke orbit malfungsi lebih awal.

Akibatnya, Satelit - Rusia Ekspres MD2 dan satelit Indonesia Telkom-3 - telah hilang di ruang angkasa. Agustus lalu, masalah yang sama menyebabkan hilangnya satelit komunikasi, Express-AM4 sebilai USD 265 juta.

Keadaan tersebut tentu memprihatinkan bagi negara yang melakukan 40 persen dari peluncuran ruang angkasa. Disisi lain, situasi ini menimbulkan tantangan serius.

"Jika dibandingkan dengan hasil lain kekuatan ruang terkemuka, Anda akan melihat perbedaan kolosal, sayangnya, "kata Medvedev seperti dikutip redorbit.

Ditambahkan bahwa hal ini tidak pernah terjadi di negara lain dengan industri luar angkasa yang dikembangkan dengan baik. Karenya, Perdana Menteri Rusia Medvedev menyatakan bahwa Rusia tidak membiarkan pukulan tersebut untuk anggaran atau reputasinya.

Ada beberapa masalah sistemik yaitu, adanya basis produksi ketinggalan jaman. Dimana sembilan puluh persen kapasitasnya telah beroperasi lebih dari 20 tahun dan perlu diganti. Kedua,  komponen dasar elektronik yang lemah, yang merupakan masalah umum bagi industri ruang angkasa.

Disisi lain, kurangnya bahan produksi dan spesialis muda di industri luar angkasa. Medvedev juga menyerukan pemahaman yang yang harus disalahkan atas serangkaian kegagalan terakhir dan kesalahan yang telah dibuat serta menetapkan tingkat tanggung jawab bagi mereka yang bersalah.

Di bawah sistem saat ini, asuransi dan pemerintah menanggung seluruh biaya peluncuran yang gagal. Sedangkan perusahaan dan karyawan yang memproduksi komponen cacat dan peralatan tidak memiliki tanggung jawab keuangan atau lainnya.

Rusia juga mengungkapkan rencana pendanaan sebesar 560 miliar rubel atau lebih dari USD 20 milyar  ke industri luar angkasa pada tahun 2015. Keputusan ini disambut gembira oleh para akademisi Rusia. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hormati Hari Kemerdekaan, Pakistan Lepaskan Tahanan India

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler