Rusia Vs Ukraina Jadi Alasan Tunda Pemilu, Peneliti Terheran-heran

Selasa, 01 Maret 2022 – 23:52 WIB
Warga menggunakan hak pilih di Pemilu 2019. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur bidang Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto merasa heran dengan berbagai alasan elite partai politik ketika mengusulkan penundaan Pemilu 2024.

Misalnya, alasan soal adanya konflik bersenjata antara Rusia-Ukraina sehingga pemilu di Indonesia perlu ditunda.

BACA JUGA: Ide Penundaan Pemilu Bergulir, Konon Prabowo Pilih Jaga Konstitusi

Menurut dia, alasan tersebut jelas tidak masuk akal. Sebab, eskalasi konflik antara dua negara tersebut tidak sampai ke tanah air.

Wijayanto mengatakan itu saat mengikuti diskusi virtual berjudul Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi pada Selasa (1/3).

BACA JUGA: Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, Trubus Rahadiansyah Bilang Begini

"Nah, ini enggak nyambung, ya, kan. Jaka sembung naik ojek. Enggak nyambung, jek," kata dia, Selasa.

Dirinya juga mengkritisi alasan lain soal pandemi sehingga menunda pelaksanaan pemilu. Sebab, urusan penanggulangan Covid-19 di tanah air sudah dilaksanakan baik oleh pemerintah.

BACA JUGA: Simak! Ini yang Perlu Diperhatikan Pemda Jelang Pemilu Serentak 2024

Misalnya, pemerintah sudah menggencarkan vaksinasi di tanah air. Hal itu membuat seseorang tidak mengalami pemberatan saat terjangkiti Covid-19.

"Kok, kemudian pandemi jadi alasan," ungkapnya keheranan.

Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Isu tersebut berawal dari ucapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.

Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024. Sedianya, pesta demokrasi bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.

Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN). Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.

"Kami memutuskan setuju pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).

Menurut pria asal Lampung itu, pertumbuhan yang ada saat ini masih berkisar 3 persen sampai 3,5 persen.

“Pun demikian masih banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Usaha-usaha yang berjalan juga belum pulih secara sempurna,” kata dia.

Kemudian yang membuat pemilu bisa diundur ialah perkembangan situasi global.

Konflik antara Rusia dan Ukraina dikatakan akan berpengaruh pada situasi global.

“Konflik yang ada akan mempengaruhi harga minyak dunia. Konflik tersebut juga mengimbas ke Indonesia,” ungkap Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan. (ast/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler