Rusuh di Amerika Serikat, Seward: Saya Kena Tembak

Senin, 01 Juni 2020 – 05:48 WIB
Polisi menghadapi pengunjuk rasa yang memprotes kematian George Floyd di tahanan polisi Minneapolis di Minnesota, AS, 30 Mei 2020. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS / Leah Millis/aww

jpnn.com, MINNESOTA - Dua awak media Reuters TV terluka akibat tertembak peluru karet di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, saat sejumlah anggota kepolisian berpindah ke wilayah yang dipenuhi sekitar 500 pengunjuk rasa di wilayah barat daya kota sesaat setelah jam malam berlaku pada pukul 20:00.

Rekaman video yang diambil juru kamera Julio-Cesar Chavez menunjukkan seorang polisi mengarahkan senjatanya ke dia saat polisi mulai menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa.

BACA JUGA: Kematian George Floyd Guncang Amerika, Mal Dijarah, Jam Malam di Mana-Mana

"Seorang polisi yang saya rekam memutar senjatanya dan mengarahkannya langsung ke saya," kata Chavez.

Beberapa menit setelahnya, Chavez dan penasihat keamanan Reuters, Rodney Seward, kena tembak peluru karet saat mereka berusaha berlindung dekat pom bensin.

BACA JUGA: Kematian George Floyd Picu Kerusuhan di Seantero Amerika, Bagaimana Kabar WNI di Sana?

Dalam rekaman video itu, mereka berlari untuk berlindung dan beberapa suara tembakan terdengar.

Seward juga berseru: "Saya kena tembak peluru karet di wajah".

BACA JUGA: Catat, Ruslan Buton Tidak Mengangkat Senjata atau Memberontak

Saat ditanya mengenai insiden itu, juru bicara Kepolisian Kota Minneapolis, John Elder, hanya meminta salinan video dan tidak membuat pernyataan apa pun.

Dalam rekaman yang sama, Seward kemudian dirawat oleh seorang petugas medis dekat lokasi kejadian. Area di bawah mata kirinya terluka.

Dua pria itu terluka di bagian lengan, sementara Chavez kena luka di bagian belakang leher.

Wartawan Reuters yang kena tembak peluru karet menggunakan atribut sebagai jurnalis.

Chaves tengah memegang kamera dan mengalungi kartu persnya, sementara Seward memakai rompi antipeluru dengan label pers yang terlihat.

Insiden itu merupakan serangan terbaru yang dialami wartawan saat meliput aksi massa di Amerika Serikat setelah George Floyd, seorang warga kulit hitam tewas terbunuh oleh seorang anggota kepolisian, Derek Chauvin.

Pelaku pembunuhan saat ini telah dicopot dari kesatuannya dan menerima dua tuntutan pidana.

Sebelumnya, seorang wartawan CNN berkulit hitam juga ditangkap anggota kepolisian saat tengah meliput unjuk rasa di Minneapolis, Jumat (29/5).

Tidak hanya itu, seorang reporter televisi di Louisville, Kentucky, juga sempat berteriak: "Saya tertembak", saat ia tengah terekam dalam siaran langsung, Jumat.

Wartawan itu kemungkinan kena lemparan bola merica.

Kepolisian Louisville meminta maaf atas insiden tersebut.

Komite Jurnalis untuk Kebebasan Pers menerima 10 laporan kekerasan dan ancaman yang diterima wartawan saat meliput unjuk rasa, demikian laporan dari New York Times. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler