Rusuh Sari Rejo, Ngapain aja DPRD?

Kamis, 18 Agustus 2016 – 00:57 WIB
Martin Hutabarat. Foto: Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Politikus senior Partai Gerindra, Martin Hutabarat, mempertanyakan peran DPRD Sumut dan DPRD Medan dalam mengatasi konflik lahan antara warga Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Kota Medan, dengan pihak TNI AU.

Menurut anggota Komisi III DPR itu, konflik tidak akan pecah hingga menimbulkan korban luka, jika DPRD mau dan mampu menjembatani masalah ini. Pemda setempat, lanjut Martin, mestinya juga berupaya memediasi.

BACA JUGA: Medan Berat Tak Halangi Warga Belu Upacara HUT RI Bersama Mendes

“Dituntut peran pemda dan DPRD untuk bisa menjembatani. Jangan sampai konflik terbuka antara rakyat dengan TNI AU ini berlanjut terus,” ujar Martin kepada JPNN kemarin (17/8).

Bentrok berdarah terjadi lantaran pihak TNI AU berkeinginan membangun rusunawa untuk prajurit di atas lahan dimaksud. Pihak TNI AU merasa itu merupakan tanah negara, sedang warga setempat juga merasa berhak atas lahan tersebut.

BACA JUGA: Sulut Genjot Pariwisata, Target Minimal Jadi Bali Kedua

Terlepas itu lahan milik siapa, Martin mengatakan, aparat TNI tidak boleh melakukan aksi kekerasan terhadap rakyat.

“TNI AU harus lebih persuasif dan mendengar apa kata rakyat banyak. Jangan memaksakan kehendak berdasar pendapatnya sendiri. Sebab rakyat juga merasa punya hak atas tanah tersebut,” ujar Martin.

BACA JUGA: Inilah Kabar Terbaru si Kembar Siam Rahma-Rahmi

Dia yakin, semua masalah bisa diselesaikan dengan cara musyawarah, dialog. Jika sudah pernah dialog satu dua kali tapi belum mencapai kesepakatan, ya harus digelar dialog lagi. 

Dia mengatakan, partainya memberikan perhatian serius terhadap kasus Sari Rejo ini. Karena itu, partai pimpinan Prabowo Subianto itu memberikan dukungan terhadap politikus Gerindra, Muhammad Syafi'i yang menyelipkan kasus tersebut saat menyampaikan doa penutupan sidang tahunan MPR di Senayan, Selasa (16/8).

Doa yang disampaikan politikus asal Sumut yang akrab disapa Romo Syafii itu mendapat sorotan luas dari masyarakat. Pasalnya, materi doa banyak memuat sindiran-sindiran tajam terhadap pemerintah.

Di bagian akhir, doa di acara kenegaraan yang dihadiri Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla itu, Romo menyampaikan kasus Sari Rejo. Begini kutipannya:

“Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat.

Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.

Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5.000 kepala keluarga sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan. Allah, kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. Tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah.”

Martin mengakui, doa yang disampaikan rekannya itu cukup mengejutkan, dan di luar perkiraannya. Hanya saja, khusus untuk kasus Sari Rejo, dia mendukung ucapan doa Romo.

“Ya, banyak yang menyebut itu doa oposisi, tak apa-apa,” kata Martin.

Martin cerita, di sidang Tahunan itu dirinya duduk berdekatan dengan Romo Syafii. Sebelum Romo maju ke podium, Martin sempat tanya mengenai kesiapan mantan anggota DPRD Sumut itu menjadi pembaca doa.

“Saya tanya, sudah siap belum, kan sebentar lagi (pembacaan doa, red). Dia bilang, sudah hapal di luar kepala (tanpa teks, red),” cerita Martin.

Martin mengaku kaget juga dengan materi doa yang disampaikan Romo. “Begitu dia berdoa, wah…bengong juga saya,” ujarnya.

Nah, usai sidang, saat Martin keluar ruangan, bertemu lagi dengan Romo. “Saya salami, dengan bercanda saya tanya, itu doa atau sikap mini fraksi? Dia malah tertawa,” kata Martin. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wonderful Indonesia, Pamor Festival Lembah Baliem Makin Mendunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler