Wonderful Indonesia, Pamor Festival Lembah Baliem Makin Mendunia

Rabu, 17 Agustus 2016 – 22:44 WIB
Atraksi perang-perangan ditampilkan sekelompok masyarakat pada pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem ke-27 yang digelar di Distrik Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8). Foto: Cenderawasih Pos/JPG

jpnn.com - WAMENA – Pamor Festival Budaya Lembah Baliem bakal makin kesohor di dunia. Senin pekan lalu (8/8), tujuh duta besar masing-masing dari Swis, Italia, Armenia, Hungaria, Bulgaria, Mexico dan India ikut menyaksikan opening ceremony festival tertua yang ada di jantung Papua itu.

Para dubes negara sahabat itu tidak sendirian. Mereka juga memboyong media-media dari negaranya masing-masing.

BACA JUGA: Matangkan Persiapan agar Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba Berkesan

Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo pun girang dengan respons para dubes yang rela jauh-jauh berkunjung ke daerahnya demi Festival Budaya Lembah Baliem. Ia sangat berharap event di daerahnya akan semakin kondang di mancanegara.

“Semuanya membawa tim media dari negara masing-masing. Ini menandakan Festival Lembah Baliem sudah mendunia. Tujuh duta besar sampai rela datang jauh-jauh ke Papua, khusus untuk acara ini saja,” katanya.

BACA JUGA: Upacara HUT RI ala Pesantren: Peserta Hingga Inspektur, Semua Sarungan

John mengatakan, even itu menyajikan berbagai atraksi yang dikemas lebih menarik. Maklum, mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menggandeng event organizer papan atas nasional. Ada PT. Artetika Media Kualita yang ikut dilibatkan.

Kehadiran EO itu diyakini bisa membuat Festival Budaya Lembah Baliem kali ini lebih menarik dan berbeda dari penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya. “Tampilannya jauh lebih bagus, berbobot dan berkualitas,” tambah John.

BACA JUGA: Pengelolaan Air Lebih Baik Dikelola Pemerintah

Acara wajib yang telah menjadi ciri khas Festival Lembah Baliem tetap dipertahankan. Itu artinya, tarian perang-perangan, bakar batu, lomba tiup alat musik pikon yang juga melibatkan turis mancanegara, karapan babi, lempar sege atau tombak yang melibatkan 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya juga tetap ada.

Lalu apa warna barunya? “Yang baru adalah atraksi terjun payung oleh TNI AU dari Biak. Pasukan TNI membawa bendera Merah Putih dan bendera Festival Lembah Baliem raksasa. Setelah itu disambung dengan tarian kolosal 400 anggota TNI,” ungkap John.

Sajian yang baru tentu bukan hanya itu. Ada juga jamuan makan malam untuk para duta besar.

Para dubes disuguhi beragam kuliner khas Jayawijaya dan Nusantara lainnya. Para tamu juga dihibur paguyuban-paguyuban dari satu kabupaten yang menampilkan tarian khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Yang perlu dicatat, tiket masuk termasuk parkir kali ini digratiskan. Namun, semua pengunjung mendapatkan gelang barcode sesuai standar entry gate pada festival bertaraf internasional. Dari gelang barcode itu diharapkan jumlah pengunjung mancanegara maupun domestik akan lebih terdata.

Tak cuma itu saja, di festival ini juga ada tarian kolaborasi Papua dan India. Ini merupakan kerja sama dengan Kedubes India. “Terbayang kan kehebohannya?” sambung John.

Sekadar info, Festival Budaya Lembah Baliem ini digelar pada 8-10 Agustus 2016 di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya. Selain agenda kebudayaan dan kuliner, wisatawan juga dimanjakan dengan keindahan alam yang sangat wow.
 
Lembah Baliem dipagari Pegunungan Trikora. Titik tertinggi mata memandang adalah Puncak Jaya, satu-satunya tempat di Indonesia yang berselimut es abadi. Selain itu, ada juga panorama Danau Habema - danau tertinggi di Indonesia – yang bisa dinikmati.

Hal lain yang tak akan bisa dijumpai di tempat lain adalah fenomena air garam di atas gunung di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Sesuatu yang bisa dibilang ajaib. Asam dan garam menyatu di gunung terpencil, jauh dari jamahan manusia. 

“Pokoknya tidak rugi kalau datang ke daerah kami. Banyak keunikan yang tidak bisa dijumpai di daerah lain," pungkas John.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi pelaksanaan Festival Budaya Pesona Lembah Baliem itu. Arief meyakini festival yang diselenggarakan setiap tahun itu akan terus mengalami prbaikan dan penyempurnaan.

Terutama terkait dengan nilai komersialnya bahwa festival itu tidak hanya berhenti pada cultural value, tetapi ada paket-paket pariwisata yang dibuat dan mendatangkan turis mancanegara maupun nusantara. “Dengan begitu, ekonomi masyarakat pun ikut terdongkrak, karena wisawatan itu akan membelanjakan dananya di sana,” papar Arief.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wonderful Indonesia, Pesta Danau Kelimutu Dirayakan Sepekan Penuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler