Rusunawa Komaruddin Jaktim Terbengkalai

Sabtu, 01 Juni 2013 – 16:31 WIB
KETIKA banyak dibutuhkan rumah susun (rusun) untuk relokasi warga tak layak huni, ternyata masih ada  rusun yang terbengkalai di Jakarta ini. Itulah kondisi  rusun sewa (rusunawa) Komaruddin yang terletak di Jalan Pangeran Komaruddin RT 004/08, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Rusun-rusun di sana tak dihuni, tidak terurus, bahkan materialnya banyak yang dijarah.

Di setiap sudut terlihat ilalang liar setinggi sekitar 50 cm. Cat tembok enam twin blok rusun di areal seluas tiga hektar itu  sudah banyak yang terkelupas. Corat-coret menghiasi hampir semua dinding di setiap bangunan. Sementara empat kolam yang semula digunakan untuk sistem drainase menjadi tempat bermain bebek.

Parahnya lagi, instalasi kabel dan material  bangunan darialumunium yang berdada di empat dari enam twin blok Rusunawa Komaruddin dijarah. ”Karena sempat menjadi rusun tak bertuan, kabelnya semua habis, alumunium untuk kerangka jendela juga sebagian sudah dijarah,” kata Tasin, 50, mantan petugas keamanan Rusun Komaruddin.

Penjarahan di rusunawa berlangsung dalam rentang 2010 hingga 2011 awal. Ketika ituu tidak ada petugas keamanan rusunawa.  betatapa tidak,  sekitar empat penjaga tidak  diperpanjang masa tugasnya. Sebelumnya keempat penjaga  sempat tidak digaji selama satu tahun. Pengembang yang memperkerjakan para petugas keamanan itu lepas tangan.
 
”Kami nggak dibayar setahun, jadi nggak jaga. Kita tanya kepada para kontraktornya  katanya rusun sudah diserahkan ke Kementerian PU, padahal kami ini tidak mengenal orang-orang Kementerian PU, karena yang memperkerjakan kami adalah  kontraktor,” paparanya.  Ada tiga kontraktor yang membangun rusun tersebut, yaitu PT PP, PT Adhi Karya, dan PT Jet. Masing-masing membangun dua blok rusun.

Beruntung, sebagian barang-barang yang dijarah berhasil dikembalikan. Petugas Polsek Cakung berhasil membekuk kawanan pelaku pada awal 2012. Saat itu, Kementerian PU melalui Polsek Cakung meminta dirinya dan beberapa penjaga yang lain untuk kembali menjaga rusunawa Komaruddin. Namun sebulan terakhir ini, petugas keamanan yang digaji Rp 1,2 juta  perbulan belum juga dibayar. ” Mungkin karena rencana Kementerian PU yang mau menyerahkan rusun ini ke Pemprov DKI," urainya.

Dituturkan Tasin, sejak rampung dibangun pada 2009 lalu, rusunawa itu belum pernah dihuni. Padahal, ada banyak peminat yang mendatangi rumahnya yang tak jauh dari rusun. Mereka bertanya apakah rusun tersebut bisa disewakan. ”Ini peminatnya banyak bener, bahkan sampai ada yang datang ke UPT Rumah Susun di Tanah Abang untuk tanya. Tapi memang rusun ini dari awal tidak dipasarkan,” katanya.

Rusunawa Komaruddin merupakan salah satu dari rusunawa yang dihibahkan oleh Kementerian PU kepada Pemprov DKI pada Selasa (28/5). Selain enam blok di rusun itu, terdapat empat blok di Rusunawa Pinus Elok A, Cakung dan dua blok di Kebon Nanas, Jatinegara yang turut dihibahkan Kementerian PU kepada Pemprov DKI. Dibanding dengan Rusunawa Komaruddin, empat blok Rusunawa Pinus Elok A, dan dua blok Rusunawa Kebon Nanas terlihat masih lebih baik. Jika mengopreasikan rusun itu tentu memerlukan perbaikan besar-besaran.(dni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Busway Ciledug-Blok M Terganjal Lahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler